Bid’ahnya Kebiasaan Qunut Pada Shalat Jumat
Membiasakan qunut pada saat pelaksanaan shalat Jumat bukanlah perbuatan yang dikenal di masa Nabi dan para Sahabat beliau.
Abu Ishaq berkata:
صَلَّيْتُ خَلْفَ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ وَالنُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ الْجُمُعَةَ فَلَمْ يَقْنُتَا، وَخَلْفَ عَلِيٍّ . فَقُلْتُ : أَقَنَتَ بِكُمْ؟ قَالَ: لاَ
Aku shalat (Jumat) di belakang al-Mughiroh bin Syu’bah dan anNu’man bin Basyir. Keduanya tidaklah melakukan qunut. Demikian juga aku shalat (Jumat) di belakang Ali. (Syarik berkata): Apakah Ali qunut (pada shalat Jumat) bersama kalian? Abu Ishaq berkata: Tidak
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Ibrahim –salah seorang Tabi’i – juga menilai bahwa qunut pada shalat Jumat adalah bid’ah.
عَنْ إِبْرَاهِيمَ ، قَالَ : الْقُنُوتُ فِي الْجُمُعَةِ بِدْعَةٌ
Dari Ibrahim ia berkata: Qunut pada hari Jumat adalah bid’ah
(riwayat Ibnu Abi Syaibah)
Diriwayatkan pula pernyataan bid’ahnya qunut pada shalat Jumat sebagai ucapan Thowus bin Kaisan rahimahullah.
Baca Juga: Larangan Jual Beli Saat Dikumandangkan Adzan Jumat
Umar bin Abdil Aziz rahimahullah bertekad untuk mematikan setiap kebid’ahan. Saat menjadi pemimpin, beliau menghapuskan qunut dalam shalat Jumat.
يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ قَالَ : حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ : أَدْرَكْتُ النَّاسَ قَبْلَ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ يَقْنُتُونَ فِي الْجُمُعَةِ، فَلَمَّا كَانَ زَمَنُ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ تُرِكَ الْقُنُوتُ فِي الْجُمُعَةِ
Yahya bin Abi Bukair berkata: telah menceritakan kepadaku ayahku ia berkata: Aku mendapati orang-orang sebelum kepemimpinan Umar bin Abdil Aziz melakukan qunut pada hari Jumat. Namun ketika masa (pemerintahan) Umar bin Abdil Aziz, qunut pada hari Jumat ditinggalkan
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya).
Dikutip dari:
Buku “Keteladanan Umar bin Abdil Aziz”, Abu Utsman Kharisman