Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Menangis Atau Menceritakan Keadaan Sakit Namun Diiringi Pujian Kepada Allah

Pertanyaan:

Saya sakit dan terkadang menangis. Hal itu pun menjadi keadaan saya setelah sakit. Apakah tangisan ini adalah bentuk penentangan terhadap Allah Azza Wa Jalla dan tidak ridha dengan ketetapan-Nya. Perbuatan tersebut keluar dari kehendak saya. Demikian juga, apakah berbincang dengan orang dekat tentang sakit yang saya derita masuk dalam hal itu?

Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:

Tidak mengapa bagi anda menangis, jika sekedar berlinang air mata. Tanpa mengeluarkan suara. Berdasarkan sabda Nabi shollallahu alaihi wasallam ketika putra beliau Ibrahim meninggal (yang artinya): Air mata berlinang dan hati bersedih. Namun kita tidak mengucapkan melainkan sesuai dengan yang diridhai Rabb (Allah). Sesungguhnya kami benar-benar bersedih berpisah denganmu wahai Ibrahim (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Anas, pen).

Hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak.

Demikian juga, tidak mengapa bagi anda memberitahukan kepada kerabat dekat dan para teman tentang sakit anda. Diiringi dengan pujian kepada Allah, bersyukur kepada-Nya, dan menyanjung-Nya. Meminta afiyat (keselamatan dan kesehatan) kepada-Nya dengan menempuh sebab-sebab yang diperbolehkan.

Kami wasiatkan kepada anda untuk bersabar dan berharap pahala. Bergembiralah dengan kebaikan yang ada. Berdasarkan firman Allah Yang Maha Suci:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanyalah orang-orang yang bersabar yang akan disempurnakan balasan kebaikan untuknya tanpa perhitungan (Q.S az-Zumar ayat 10, pen)

Allah juga berfirman:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yang jika ditimpa musibah ia berkata: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami kepada-Nya akan kembali. Mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapatkan sholawat dan rahmat dari Rabb mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S al-Baqoroh ayat 155-157, pen)

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda (yang artinya): Tidaklah seorang muslim ditimpa kesedihan atau kecemasan, perasaan capek, sakit, atau gangguan, meskipun duri, kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal itu. (H.R al-Bukhari dan Muslim, pen)

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda (yang artinya): Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, Allah timpakan musibah kepadanya. (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah, pen).

Kita meminta kepada Allah agar Dia menganugerahkan kesembuhan dan afiyat kepada anda, serta kebaikan hati maupun amal. Sesungguhnya Dia (Allah) Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.


Sumber: ad-Durar ats-Tsariyyah minal Fatawa al-Baaziyyah halaman 24

Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab 

س: أنا مريضة وأحيانا أبكي لما صارت إليه حالتي بعد مرضي فهل هذا البكاء معناه اعتراض على الله عز وجل وعدم الرضا بقضائه وهذا الفعل خارج عن إرادتي وكذلك هل التحدث مع المقربين عن المرض يدخل في ذلك؟

ج: لا حرج عليك في البكاء إذا كان بدمع العين فقط لا بصوت لقول النبي صلى الله عليه وسلم لما مات ابنه إبراهيم: (العين تدمع والقلب يحزن ولا نقول إلا ما يرضي الرب وإنا لفراقك يا إبراهيم لمحزونون) والأحاديث في هذا المعنى كثيرة ولا حرج عليك أيضا في إخبار الأقارب والأصدقاء بمرضك مع حمد الله وشكره والثناء عليه وسؤاله العافية وتعاطي الأسباب المباحة. نوصيك بالصبر والاحتساب وأبشري بالخير لقول الله سبحانه وقوله تعالى: {إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ} وقوله تعالى: {وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ} ولقول النبي صلى الله عليه وسلم: (لا يصيب المسلم هم ولا غم ولا نصب ولا وصب وهو المرض ولا أذى حتى الشوكة إلا كفر الله بها من خطاياه) وقوله عليه الصلاة والسلام: (من يرد الله به خيرا يصب منه) نسأل الله أن يمن عليك بالشفاء والعافية وصلاح القلب والعمل إنه سميع مجيب (الدرر الثرية من الفتاوى البازية ص 24)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan