Ketika Dahulu Negara Prancis Menghidupkan Kembali Perayaan Maulid
Abdurrahman bin Hasan al-Jabartiy – wafat tahun 1237 H – berkata:
“Ketika Napoleon Bonaparte menduduki Mesir, kaum sufi dan orang-orang berkedudukan tinggi mengkerut (ciut nyali mereka) dan melemah semangat mereka (untuk merayakan maulid).
Pada tahun 1798 M, panglima militer bertanya tentang maulid Nabi dan mengapa (sekarang) mereka tidak melakukannya seperti biasanya?
Syaikh Al Bakri meminta maaf atas terhentinya perayaan maulid dan keadaan (ketika itu) menjadi terganggu karena kurangnya biaya.
Panglima berkata kepadanya: Hal itu perlu (harus diadakan). Sehingga dia memesan tiga ratus riyal Prancis untuknya, guna membantu menghidupkan kembali perayaan maulid.
Lalu mereka menggantungkan lampu dan pelita-pelita. Orang-orang Prancis berkumpul (bertemu) bersama mereka kemudian mereka membunyikan genderang bedug (simbol/tanda untuk memulai sesuatu), lalu mereka (memulai) membakar Al Harraaqaat (kembang api) dan terdapat sesuatu seperti rudal yang (terlihat) naik terangkat ke udara.”
Jika anda bertanya apa tujuan Napoleon dan bala tentaranya di balik semua itu? Anda akan menemukan jawabannya di sisi sejarawan (orang orang yang ahli dalam sejarah) sebagaimana dia -rahimahullah- berkata:
“Bangsa Prancis memberikan keringanan atas hal itu untuk manusia. Atas apa yang mereka lihat di dalamnya, (perbuatan) menyimpang dari syariat (hukum-hukum islam), berkumpulnya wanita dengan laki-laki, (perbuatan) mengikuti hawa nafsu, dan hiburan-hiburan (yang menyelisihi syariat) serta melakukan hal-hal yang dilarang.”
Sumber: Tarikh Ajaaibul Atsar fit Taraajum wal Akhbaar (Peninggalan Mengagumkan tentang Sejarah dan Biografi (201/2)) dan Mazhhar At Taqdis bi Zawali Daulatil Faronsis (Kemunculan penyebab runtuhnya negara Prancis: (hal. 47) karya Abdurrahman bin Hasan al-Jabartiy
Disadur dari: Grup Whatsapp Imam Ahmad bin Yahya di bawah pengawasan Syaikh Muhammad bin Abdul Jabbar hafidzahullah
Naskah dalam bahasa Arab:
فِرنسا أحيت الاحتفال بالمولد!
*قال الجبرﺗﻲ -ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ”
ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺍﺣﺘﻞ ﻧﺎﺑﻠﻴﻮﻥ ﺑﻮﻧﺎﺑﺮﺕ ﻣﺼﺮ، ﺍﻧﻜﻤﺶ ﺍﻟﺼّﻮفية ﻭﺃﺻﺤﺎﺏُ ﺍﻟﻤﻮﺍﻟِﺪ، ﻭﺿﻌُﻒ ﻧﺸﺎﻃُﻬﻢ
ﻭﻓﻲ ﺳﻨﺔ (١٧٩٨م)، ﺳﺄﻝ ﻗﺎﺋﺪَ ﺍﻟﻌﺴﻜﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪِ ﺍﻟﻨّﺒﻮﻱ ﻭﻟﻤﺎﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﻤﻠﻮﻩ ﻛﻌﺎﺩﺗﻬﻢ؟ ﻓﺎﻋﺘﺬﺭ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺒﻜﺮﻱّ ﺑﺘﻮﻗُّﻒ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ، ﻭﺗﻌﻄُّﻞ ﺍﻷﻣﻮﺭ، ﻭﺍﻧﻌﺪﺍﻡ ﺍﻟﻤﺼﺎﺭﻳﻒ
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﻘﺎﺋﺪ: ﻻبد ﻣﻦ ﺫﻟﻚ، ﻓﺄﻣﺮ ﻟﻪ ﺑﺜﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﺭﻳﺎﻝ ﻓﺮﻧﺴﻴّﺔ، ﻳﺴﺘﻌﻴﻨﻮﻥ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ
فعلَّقوا ﺣِﺒﺎًا ﻭﻗﻨﺎﺩﻳﻞَ، ﻭﺍﺟﺘﻤﻊ ﻣﻌﻬﻢ ﺍﻟﻔﺮﻧﺴﻴﻮﻥ، ﻭﺩﻗُّﻮﺍ ﻃﺒﻮﻟَﻬﻢ، ﻭﺃﺣﺮﻗﻮﺍ ﺍﻟﺤﺮّﺍﻗﺎﺕ، ﻭﺃﺷﻴﺎﺀ ﺃﻣﺜﺎﻝ ﺍﻟﺼﻮﺍﺭﻳﺦ ﺗﺼﻌﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻬﻮﺍﺀ
ﻓﺈﺫﺍ ﺳﺄﻟﺖ ﻋﻦ ﻫﺪﻑ ﻧﺎﺑﻠﻴﻮﻥ ﻭﺟﻨﻮﺩِﻩ ﻣﻦ ﻭﺭﺍﺀ ﺫﻟﻚ كله؟
ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺠﺪ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏَ ﻟﺪﻯ المؤرخ ﺣﻴﺚ ﻳﻘﻮﻝ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺭﺧَّﺺ ﺍﻟﻔﺮﺍﻧﺴﺎﻭﻳﺔ ﺫﻟﻚ ﻟﻠﻨّﺎﺱ؛ ﻟِﻤَﺎ ﺭﺃﻭﺍ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ: ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ ﻋﻦ ﺍﻟﺸّﺮﺍﺋﻊ، ﻭﺍﺟﺘﻤﺎﻉ ﺍﻟﻨّﺴﺎﺀ ﺑﺎﻟﺮّﺟﺎﻝ، ﻭﺍﺗّﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸّﻬﻮﺍﺕ، ﻭﺍﻟﺘّﻼﻫﻲ ﻭﻓﻌﻞ ﺍﻟﻤﺤﺮّﻣﺎﺕ
ﺗﺎﺭﻳﺦ ﻋﺠﺎﺋﺐ ﺍﻵﺛﺎﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺮﺍﺟﻢ ﻭﺍﻷﺧﺒﺎﺭ: (٢٠١/٢)، ﻭﻣﻈﻬﺮ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺲ ﺑﺰﻭﺍﻝ ﺩﻭلة ﺍﻟﻔﺮﻧﺴﻴﺲ: (صـ ٤٧)
المصدر
مجموعة الإمام أحمد بن يحيى النجمي على الواتساب بإشراف الشيخ: محمد بن عبدالجبار حفظه اللّٰه
Penerjemah: Abu Abdillah Yusril