Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Meluruskan Kesalahan Mendiang Buya Syakur Dalam Menjelaskan Kronologi Penyusunan Mushaf AlQuran Bagian (ke-3)

Kesalahan Kisah Al-Imam Asy-Syafii Ketika Menghindar Dari Hukuman Raja Dengan Bertauriyah

Buya Syakur menyatakan:

imam syafi’i yang cerdik, ketika diinterogasi, ditanya “imam syafi’i menurut kamu Al qur’an itu makhluk atau bukan makhluk?”

Kalau bilang makhluk dia mungkin tidak disiksa oleh raja, tapi kan disiksa di akhirat nanti, kalau bilang bukan makhluk ya mungkin ga disiksa sekarang ini, jadi dia dengan mengacungkan tangannya sambil menunjuk jari-jarinya

إن القرآن

Sambil memegang jari kelingking

والتوراة

Jari manis

والزبور

Jari tengah

والإنجيل

Jari telunjuk

Ini semuanya adalah makhluk, hehehe

Selamatlah dia, itulah salah satu cerita tentang kecerdasan imam syafi’i

Sanggahan terhadap Pernyataan Buya Syakur tersebut:

Kisah yang disebutkan oleh Buya Syakur itu tidaklah benar terjadi pada al-Imam asy-Syafii. Alasannya adalah sebagai berikut:

Pertama: al-Imam asy-Syafii tidak mendapati masa fitnah dari para penguasa yang memaksa Ulama untuk menyatakan bahwa alQuran adalah makhluk. Karena al-Imam asy-Syafii meninggal di tahun 204 Hijriyah. Sedangkan masa awal munculnya fitnah itu baru pada tahun 218 Hijriyah.

As-Suyuthiy rahimahullah menyatakan tentang khalifah al-Ma’mun:

وفي سنة ثماني عشرة امتحن الناس بالقول بخلق القرآن

Pada tahun ke-18 (hijriyah, setelah 200), ia (al-Ma’mun, pen) menguji manusia dengan ucapan bahwa alQuran adalah makhluk (Tarikh Khulafaa’ karya as-Suyuthiy 1/227)

Kedua: Justru yang ternukil dan diriwayatkan dalam kitab-kitab para Ulama adalah pernyataan tegas dari al-Imam asy-Syafii bahwa menurut beliau keyakinan bahwa alQuran adalah makhluk merupakan keyakinan kafir. Artinya, al-Imam asy-Syafii tidak perlu untuk bertauriyah menutupi keyakinan beliau. Beliau menegaskan secara terang-terangan.

Selain pernyataan dari murid al-Imam asy-Syafii yaitu arRobi’ bin Sulaiman yang telah dinukil di tulisan bagian ke-2 sebelumnya, al-Baihaqiy meriwayatkan kisah diskusi dengan Hafsh al-Fard:

لَمَّا كَلَّمَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَفْصًا الْفَرْدَ ,lفَقَالَ حَفْصٌ: الْقُرْآنُ مَخْلُوقٌ فَقَالَ لَهُ الشَّافِعِيُّ: كَفَرْتَ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ

Ketika asy-Syafii –semoga Allah meridhainya- berbicara kepada Hafsh al-Fard, Hafsh berkata: alQuran adalah makhluk. Maka asy-Syafii berkata kepadanya: Engkau telah kafir terhadap Allah Yang Maha Agung (riwayat al-Baihaqiy dalam al-Asma’ was Shifaat)

Ketiga: Kisah yang dimaksud oleh Buya Syakur itu bukanlah terjadi pada al-Imam asy-Syafii. Tapi Ulama yang lain, di antaranya adalah al-Harits bin Miskin. Sebagaimananya dikisahkan oleh Abu Umar Ibnu Abdi Robbih dalam kitab al-Aqdul Fariid:

ولما ولي الواثق وأقعد للناس أحمد بن أبي داود للمحنة في القرآن ودعا إليه الفقهاء، أتي فيهم بالحارث بن مسكين، فقيل له: اشهد أن القرآن مخلوق! قال: أشهد أن التوراة والإنجيل والزبور والقرآن، هذه الأربعة مخلوقة. ومدّ أصابعه الأربع؛ فعرّض بها وكنّى عن خلق القرآن وخلّص مهجته من القتل

Ketika al-Watsiq menjadi pemimpin dan menunjuk Ahmad bin Abi Du-aad untuk menguji manusia tentang pendapat mereka terhadap alQuran, serta memanggil para fuqohaa’, didatangkanlah al-Harits bin Miskin. Dikatakan kepadanya: Apakah engkau bersaksi bahwasanya alQuran adalah makhluk? Ia (al-Harits bin Miskin) berkata: Aku bersaksi bahwasanya Taurat, Injil, az-Zabur, dan alQuran, 4 ini adalah makhluk, sambil membentangkan keempat jarinya. Beliau bersiasat menyamarkan (penunjukan terhadap jari-jari itu) dari (menghindar untuk menyatakan bahwa) alQuran adalah makhluk sehingga beliau terhindar dari hukuman mati (al-Aqdul Fariid 2/297)

Dalam referensi lain, yang berbuat demikian adalah Muhammad bin Muqotil. Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abdirrahman as-Sulamiy mengisahkan:

دعا الخليفة أيام المحنة محمد بن مقاتل الرازي وأبا الصلت عبد السلام بن صالح الفهندري فقال لمحمد بن مقاتل: ما تقول في القرآن؟ قال أقول: التوراة والانجيل والزبور والفرقان فإن هذه الأربعة مخلوقة وأشار إلى أصابعه الأربع، فنجا

Khalifah di hari-hari fitnah memanggil Muhammad bin Muqotil ar-Raziy dan Abus Sholt Abdus Salaam bin Sholih al-Fahandariy. Khalifah bertanya kepada Muhammad bin Muqotil: Apa pendapatmu tentang alQuran? Ia (Muhammad bin Muqotil) berkata: Taurat, Injil, Zabur, dan al-Furqaan (alQuran), sesungguhnya 4 ini adalah makhluk. Ia mengisyaratkan pada keempat jari jemarinya sehingga ia selamat (riwayat Ibnu Habiib anNaisaburiy dalam kitab Uqolaa-ul Majaaniin 1/39).

Sehingga pernyataan Buya Syakur bahwa hal itu dilakukan oleh al-Imam asy-Syafii adalah tidak benar.


<< Bersambung, insyaallah >>

Penulis: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan