Dunia Adalah Penjara Bagi Orang yang Beriman dan Surga Bagi Orang Kafir
Nabi kita Muhammad shollallahu alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir (H.R Muslim dari Abu Hurairah)
Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah menyatakan:
Hadits ini memiliki 2 penafsiran yang benar, yaitu:
Pertama: Sesungguhnya orang beriman keimanannya menahan dia dari hal-hal yang terlarang (haram), sedangkan orang kafir bebas berbuat semaunya.
Kedua: Jika melihat pada hasil akhir yang akan didapatkan, orang beriman meskipun menjadi orang yang paling merasakan nikmat (di dunia), jika dibandingkan dengan tempat kembalinya nanti di surga (kenikmatan di dunia itu) bagaikan penjara. Sedangkan orang kafir kebalikannya. Kalaupun orang kafir itu menjadi manusia yang paling sengsara (di dunia), namun jika dibandingkan dengan di neraka (nanti), (kehidupan di dunia) adalah surga bagi dia.
(Badaa-iul Fawaaid 3/177)
An-Nawawiy rahimahullah menyatakan:
Maknanya adalah bahwasanya semua orang beriman terpenjara karena ia dunia terlarang dari berbagai syahwat (keinginan) yang haram dan yang dibenci. Ia pun terbebani (amanah) untuk mengerjakan ketaatan-ketaatan yang berat (bagi hawa nafsu, pent). Jika orang beriman itu meninggal dunia, ia beristirahat dari hal tersebut dan berbalik menuju (berlimpah kenikmatan) yang Allah sediakan baginya dalam kenikmatan yang kekal dan peristirahatan yang murni terbebas dari berbagai kekurangan. Adapun orang kafir, ia hanyalah mendapat bagian dunia yang ia capai meskipun (kenikmatan dunia itu) sedikit dan mengandung kesusahan. Jika orang kafir itu mati, ia akan menuju siksaan yang terus menerus dan kesengsaraan yang selamanya.
(al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj)
Teks dalam Bahasa Arab:
قال نبينا محمد صلى الله عليه وسلم : الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ (رواه مسلم عن أبي هريرة)
قال ابن قيم الجوزية رحمه الله: “الدنيا سجن المؤمن” فيه تفسيران صحيحان
أحدهما: أن المؤمن قيده إيمانه عن المحظورات والكافر مطلق التصرف
الثاني: أن ذلك باعتبار العواقب فالمؤمن لو كان أنعم الناس فذلك بالأضافه إلى مآله في الجنة كالسجن والكفار عكسه فإنه لو كان أشد الناس بوسا فذلك بالنسبة إلى النار جنته. (بدائع الفوائد)
قال النووي رحمه الله: مَعْنَاهُ أَنَّ كُلَّ مُؤْمِنٍ مَسْجُونٌ مَمْنُوعٌ فِي الدُّنْيَا مِنَ الشَّهَوَاتِ الْمُحَرَّمَةِ وَالْمَكْرُوهَةِ مُكَلَّفٌ بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ الشَّاقَّةِ فَإِذَا مَاتَ اسْتَرَاحَ مِنْ هَذَا وَانْقَلَبَ إِلَى مَا أَعَدَّ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ مِنَ النَّعِيمِ الدَّائِمِ وَالرَّاحَةُ الْخَالِصَةُ مِنَ النُّقْصَانِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَإِنَّمَا لَهُ مِنْ ذَلِكَ مَا حَصَّلَ فِي الدُّنْيَا مَعَ قِلَّتِهِ وَتَكْدِيرِهِ بِالْمُنَغِّصَاتِ فَإِذَا مَاتَ صَارَ إِلَى الْعَذَابِ الدَّائِمِ وَشَقَاءِ الْأَبَدِ (المنهاج شرح صحيح مسلم بن الحجاج)
انتقاه : أبو عثمان حاريسمان
Oleh: Abu Utsman Kharisman