Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Dunia dan persaingan hidup di dalamnya kerap melalaikan penduduknya. Betapa banyak yang telah memperoleh kenikmatan namun kurang bersyukur, sehingga nikmat itu berkurang dan bisa saja terlepas. Tidak sedikit pula yang sebenarnya sedang ditimpa musibah, namun kelezatan nisbi menghilangkan kesadarannya.

Tentu kita tidak ingin menjadi bagian dari kalangan dalam gambaran di atas. Penting diketahui apakah nikmat dan musibah terbesar, agar kita bisa bersikap secara tepat.

Al Allamah Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah rahimahullah menyatakan:

ﻓﺈﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﺎ ﻳﻘﺪﺭ اﻟﻠﻪ ﻟﻌﺒﺪﻩ ﻭﺃﺟﻞ ﻣﺎ ﻳﻘﺴﻤﻪ ﻟﻪ اﻟﻬﺪﻯ ﻭﺃﻋﻈﻢ ﻣﺎ ﻳﺒﺘﻠﻴﻪ ﺑﻪ ﻭﻳﻘﺪﺭﻩ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻀﻼﻝ ﻭﻛﻞ ﻧﻌﻤﺔ ﺩﻭﻥ ﻧﻌﻤﺔ اﻟﻬﺪﻯ ﻭﻛﻞ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﺩﻭﻥ ﻣﺼﻴﺒﺔ اﻟﻀﻼﻝ (ﺷﻔﺎء اﻟﻌﻠﻴﻞ ﻓﻲ ﻣﺴﺎﺋﻞ اﻟﻘﻀﺎء ﻭاﻟﻘﺪﺭ ص.٦٥)

“Sesungguhnya takdir paling utama yang Allah tentukan bagi hamba-Nya sekaligus pemberian-Nya yang paling utama adalah petunjuk (Huda).

Sedangkan petaka yang paling besar yang ditimpakan dan ditentukan-Nya berupa kesesatan (Dholal).

Sementara semua kenikmatan berada di bawah nikmat petunjuk. Dan seluruh musibah berada di bawah musibah kesesatan.”

(Syifa’ Al ‘Alil fi Masail Al Qhodho’ wa Al Qodar hal. 65)

Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita dengan hidayah-Nya dan menjauhkan kita dari kesesatan.

 

Dikutip dengan penyesuaian oleh Abu Abdirrohman Sofian dari:

Petikan Faedah Dars ke-4 I’tiqod Ahlil Hadits lil Isma’ili bersama Syaikh Munir As Sa’di hafidzahullah pada Daurah Al Imam Al Muzani 1 di Ma’had Minhajul Atsar Jember Jawa Timur

Tinggalkan Balasan