Penjelasan Tentang Sihir dan Hukuman Terhadap Pelaku Sihir (Bagian Keempat)
SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-91)
BAB KE-24: SIHIR
Dalil Ketiga:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda: Jauhilah 7 perbuatan yang membinasakan (dosa besar). Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa saja itu? Nabi menjawab: Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali secara haq, memakan riba, memakan harta anak Yatim, lari dari pertempuran, menuduh seorang wanita beriman baik-baik sebagai pezina
(H.R al-Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Dalil Ketiga:
Hadits ini menjelaskan 7 dosa besar, dan penyebutan nomor dua setelah kesyirikan adalah sihir. Hal itu menunjukkan demikian besarnya akibat atau dosa perbuatan sihir.
Oleh:
Abu Utsman Kharisman