Rab 23 Dzulkaidah 1446AH 21-5-2025AD

Penjelasan Tentang Sihir dan Hukuman Terhadap Pelaku Sihir (Bagian Kedua)

SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-89)


BAB KE-24 : SIHIR

Dalil Pertama:

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan mereka (kaum Yahudi) mengikuti apa yang dibacakan oleh Syaithan (kepada para tukang sihir) di masa kekuasaan Sulaiman. Dan Sulaiman tidaklah kafir, akan tetapi Syaithan yang kafir. Syaithanlah yang mengajarkan sihir kepada manusia. Dan (Yahudi mengikuti sihir) yang diturunkan kepada dua Malaikat di Baabil (daerah Iraq) yaitu Harut dan Marut. Tidaklah kedua Malaikat itu mengajarkan sihir hingga keduanya berkata sesungguhnya kami berdua adalah ujian, janganlah kalian kafir (dengan mempelajari sihir). Maka mereka (sebagian manusia waktu itu) mempelajari (sihir) dari kedua Malaikat itu yang dengan sebabnya bisa memisahkan antara seseorang dengan istrinya. Dan para tukang sihir itu tidaklah mampu menimbulkan mudharat kepada siapapun kecuali atas idzin Allah. Dan mereka mempelajari (sihir) yang menimbulkan mudharat dan tidak menimbulkan manfaat. Dan sungguh kaum Yahudi itu telah mengetahui bahwa siapa yang menukar keimanan dengan sihir, di akhirat tidak akan mendapatkan bagian (kebaikan) sedikitpun. Sungguh buruk apa yang mereka tukarkan pada diri mereka, kalau seandainya mereka mengetahui (dengan pengetahuan yang bermanfaat)
(Q.S al-Baqoroh ayat 102)

Beberapa Faidah dan Penjelasan Tentang Ayat ini:

  1. Syaithanlah yang mengajarkan sihir.
  2. Nabi Sulaiman alaihissalaam tidaklah mengajarkan sihir, dan beliau tidaklah kafir.
  3. Dua Malaikat, Harut dan Marut yang Allah turunkan di Babil (Iraq) diutus oleh Allah untuk memberi ujian kepada manusia, sebelum mereka berdua mengajarkan sihir, mereka berdua berkata: janganlah kalian kufur. Ada banyak sekali riwayat-riwayat Israiliyyat tentang dua Malaikat ini. Para Ulama membimbing kita untuk mencukupkan diri dengan penjelasan dari al-Quran saja dan hadits Nabi yang shahih (jika ada).
  4. Mempelajari sihir adalah kekufuran, di akhirat tidak akan mendapat bagian kebaikan (Jannah).
  5. Salah satu bentuk sihir adalah hakiki, bisa menyebabkan seorang suami terpisah dari istrinya.
  6. Sihir tidak akan bisa memberikan kemudharatan sedikitpun kecuali atas idzin (takdir) dari Allah Azza Wa Jalla.
  7. Kadangkala orang memiliki pengetahuan (ilmu), tapi pengetahuannya itu tidak bisa bermanfaat baginya untuk menghindar dari adzab Allah karena sikapnya yang berbuat ingkar atau maksiat padahal ia tahu itu dilarang, seperti yang dilakukan kaum Yahudi.

 

Penulis:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan