Khotbah Jumat: Meraih Keutamaan Besar Dengan Memaafkan
12 Shafar 1444 H/ 9 September 2022 M, Masjid al-Fauzan Sumberlele Kraksaan Probolinggo
Oleh: Abu Utsman Kharisman
Khotbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ،وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدَّيْنِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Sikap memaafkan adalah perangai orang yang bertakwa.
…وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاس…
…dan orang-orang yang menahan amarah, serta memaafkan (kesalahan) manusia…(Q.S Ali Imran ayat 134)
Sikap mudah memaafkan adalah bagian dari akhlak mulia Nabi kita Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Bahkan, hal itu telah tertulis dalam kitab Taurat. Sahabat Nabi Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma menjelaskan beberapa sifat Nabi kita yang telah termaktub di Taurat, di antaranya adalah:
وَلَا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ
Tidak membalas keburukan dengan keburukan juga, namun memaafkan dan memberikan ampunan (H.R al-Bukhari)
Nabi shollallahu alaihi wasallam juga berpesan kepada Sahabat Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu:
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَاعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَكَ
Sambunglah hubungan baik dengan orang yang memutus hubungan denganmu, berilah orang yang tidak mau memberikan (kebaikan) kepadamu, dan maafkanlah orang yang mendzhalimi engkau (H.R Ahmad, dinilai shahih li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy)
Allah Ta’ala menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang memaafkan dan menghasilkan perbaikan:
فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
Barang siapa yang memberikan maaf dan menghasilkan perbaikan, maka pahalanya disediakan oleh Allah (Q.S asy-Syura ayat 40)
Bagaimana kita mengetahui apakah pemberian maaf itu menghasilkan perbaikan atau tidak? Di antaranya adalah dengan bimbingan para Ulama dan orang-orang yang berilmu. Jika para Ulama di masa kita memberikan arahan untuk meminta maaf, saling memaafkan dan saling bersatu, maka itulah yang akan memberikan perbaikan.
Saudaraku…
Pemberian maaf kepada saudara kita akan mendatangkan ampunan Allah. Allah Ta’ala berfirman:
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيم
Berikanlah maaf dan abaikanlah (kesalahan orang terhadapmu). Tidakkah kalian suka jika Allah mengampuni kalian? Allah adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S anNuur ayat 22)
Orang yang memberi maaf akan semakin mulia. Kemuliaan akan menyertainya di dunia dan di akhirat, jika ia memaafkan.
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا
Dan tidaklah Allah menambah bagi hamba-Nya yang memaafkan melainkan kemuliaan (H.R Muslim dari Abu Hurairah)
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang pemaaf dan senantiasa mendapatkan ampunan dari-Nya.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Baca Juga Sajian Kami Lainnya:
- Keutamaan Sikap Memaafkan dan Berlapang Dada
- Jadilah Pemaaf Agar Diampuni Allah
- Kisah Perselisihan yang Pernah Terjadi Antara Abu Bakr dan Umar
Khotbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Jangan anda mengira Allah mengabaikan orang yang memberikan maaf. Sesungguhnya semua bentuk pemberian maaf diketahui oleh Allah Ta’ala dan Dia akan memberikan pahala yang besar atas pemberian maaf itu. Allah Ta’ala berfirman:
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
Jika kalian menampakkan kebaikan ataupun menyembunyikannya, atau kalian memaafkan kejahatan orang terhadap kalian, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Berkuasa (Q.S anNisaa’ ayat 149)
Al-Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat itu:
إِنْ تُظْهِرُوا -أَيُّهَا النَّاسُ-خَيْرًا، أَوْ أَخْفَيْتُمُوهُ، أَوْ عَفَوْتُمْ عَمَّنْ أَسَاءَ إِلَيْكُمْ، فَإِنَّ ذَلِكَ مِمَّا يُقَرِّبُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَيُجْزِلُ ثَوَابَكُمْ لَدَيْهِ، فَإِنَّ مِنْ صِفَاتِهِ تَعَالَى أَنْ يَعْفُوَ عَنْ عِبَادِهِ مَعَ قُدْرَتِهِ عَلَى عِقَابِهِمْ
Wahai manusia, jika kalian menampakkan kebaikan atau menyembunyikannya, atau kalian memberi maaf kepada orang yang berbuat jahat kepada kalian, sesungguhnya pemberian maaf itu termasuk hal yang akan mendekatkan kalian kepada Allah dan Allah akan melimpahkan pahala yang besar kepada kalian di sisi-Nya. Sesungguhnya di antara Sifat Allah Ta’ala adalah Dia memaafkan para hamba-Nya padahal Dia Maha Mampu untuk menyiksa mereka (Tafsir Ibnu Katsir)
Allah mencintai pemberian maaf. Sebagaimana dalam bacaan dzikir yang diajarkan Nabi untuk banyak dibaca saat kita menyangka bahwa malam itu Lailatul Qodr:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Sang Pemberi Maaf. Engkau mencintai pemberian maaf. Maka maafkanlah aku (H.R Ibnu Majah)
Said bin al-Musayyib rahimahullah menyatakan:
مَا مِنْ شَيْءٍ إِلَّا اللَّهُ يُحِبُّ أَنْ يُعْفَى عَنْهُ مَا لَمْ يَكُنْ حَدًّا
Tidaklah ada sesuatu kecuali Allah suka jika hal itu dimaafkan, selama bukan dalam hal penegakan hukum had (riwayat Malik dalam al-Muwattha’)
Perangai orang yang beriman adalah mudah memaafkan. Mereka bukan orang-orang yang pendendam.
وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ
Dan jika mereka marah, mereka kemudian mengampuni (Q.S asy-Syura ayat 37)
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pernah bersabda saat beliau di atas mimbar:
ارْحَمُوا تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يُغْفَرْ لَكُمْ
Bersikaplah kasih sayang, niscaya kalian akan disayangi. Berikanlah ampunan, niscaya kalian akan diampuni (H.R Ahmad dari Abdullah bin Amr)
Diriwayatkan bahwa Fudhail bin Iyadl rahimahullah menyatakan:
إِذَا أَتَاكَ رَجُلٌ يَشْكُو إِلَيْكَ رَجُلًا، فَقُلْ: يَا أَخِي، اعْفُ عَنْهُ، فَإِنَّ الْعَفْوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
Jika seseorang datang kepadamu mengadukan orang lain, katakanlah kepada dia: Wahai saudaraku, maafkanlah orang itu. Sesungguhnya pemberian maaf lebih dekat pada ketakwaan (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya)
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, pertolongan-Nya kepada segenap kaum beriman.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَأَجِرْنَا مِنْ مُضِلَّاتِ الْفِتَنِ مَا أَحْيَيْتَنَا
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْوَبَاءَ وَالْفِتَنَ
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا…
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ ,إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ