Hal yang Mempermudah Timbulnya Keikhlasan Dalam Menuntut Ilmu
Pertanyaan:
Apakah perantara-perantara yang membantu keikhlasan dalam menuntut ilmu?
Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:
Di antara perantara terbesar yang membantu untuk ikhlas adalah seseorang hendaknya memaksudkan dalam menuntut ilmu adalah menjalankan perintah Allah dan mengharapkan pahala-Nya. Karena Allah Ta’ala memotivasi perbuatan menuntut ilmu dengan firman-Nya (yang artinya) : Allah mengangkat (kedudukan) orang-orang beriman dan yang berilmu beberapa derajat (Q.S al-Mujadilah ayat 11)
Seseorang hendaknya juga mengharapkan janji Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau (yang artinya) : Barang siapa yang Allah menginginkan kebaikan untuknya, Dia jadikan orang itu faqih (paham) dalam ilmu agama (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Muawiyah, pen)
Hendaknya ia juga menyadari bahwa tidaklah ia duduk di sebuah majelis dalam rangka mempelajari suatu ilmu kecuali majelis itu adalah ghanimah (bagaikan harta rampasan perang yang sangat bernilai) baginya.
Dengan niat semacam ini akan tersusun keikhlasan dalam hati dan seseorang itu akan menginginkan Wajah Allah dan negeri akhirat saat menuntut ilmu.
Sumber: Silsilah al-Liqo’ asy-Syahriy kaset nomor 58
Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab
[السؤال]
ما هي الوسائل المعينة على الإخلاص في طلب العلم؟
الجواب:
من أكبر الوسائل المعينة على الإخلاص: أن يريد الإنسان بطلب العلم امتثال أمر الله ورجاء ثوابه؛ لأن الله تعالى حث على طلب العلم بقوله:﴿ يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ﴾ [المجادلة:11] وأن يرجو بهذا ما وعد به النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم فقال:« من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين». وليعلم أنه ما جلس مجلساً يتعلم فيه العلم إلا كان هذا المجلس غنيمة له، فبهذا وأمثاله يتكون الإخلاص في القلب، وأن يريد الإنسان بطلب العلم وجه الله تعالى والدار الآخرة
المصدر: سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري [58]
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman