Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Pertanyaan:

Surat ini datang kepada kami, di depannya terdapat tulisan: (dari) Salim Abduh Gholib dari Ahsaa’ al-Uyuun, ia berkata: Sebagian Khotib Jumat berkata: Sesungguhnya takziyah terhadap keluarga mayit tidak boleh kecuali di kuburan. Karena hal itu tidak dilakukan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam maupun para Sahabat radhiyallahu anhum.

Tolong jelaskan kepada kami tentang hal itu.

Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:

Kami jelaskan bahwa maksud saudara khotib bahwasanya berkumpulnya orang-orang untuk bertakziyah bukanlah perkara yang disyariatkan. Seperti berkumpulnya keluarga maupun kerabat mayit di rumah kemudian manusia datang kepada mereka. Ini tidaklah disyariatkan. Sebagaimana ucapan khotib: Tidak pernah dilakukan Nabi shollallahu alaihi wasallam dan para Khulafaur Rasyidin. Karena itu sebagian Ulama berkata: Sesungguhnya duduk untuk takziyah di rumahnya adalah makruh (dibenci). Sebagian lagi berkata: Itu adalah haram, tidak boleh.


baca juga: Apakah Disyariatkan Membacakan Yasin Kepada Orang Yang Akan Meninggal Dunia?


Cukuplah takziyah itu saat bertemu orang yang terkena musibah di mana saja, baik di masjid, di pasar, di kuburan, di mana saja. Selama orang itu masih tidak melupakan musibah. Adapun jika ia telah melupakannya, dan pengaruhnya sudah hilang darinya, tidak ada faidah lagi mengulangi takziyah. Karena takziyah dalam kondisi seperti ini justru akan mengingatkan kembali akan musibah. Sedangkan maksud takziyah adalah menguatkan seseorang agar bersabar terhadap musibah. Jika sudah terlewatkan karena ia lupa dan waktunya sudah lama, tidak perlu takziyah kepadanya.

(Fataawa Nuurun alad Darb (195-5))


baca juga: Peringatan Keras terhadap Kegiatan Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Amalan yang Tidak Disunnahkan Dalam Rangka Menolak Bencana


Lafadz Arab:

هذه رسالة وردتنا من مقدمها سالم عبده غالب من الأحساء العيون يقول تكلم أحد خطباء الجمعة فقال إن التعزية لأهل الميت لا تجوز إلا في المقبرة وأنها لم يفعلها لا رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا صحابته رضي الله عنهم بينوا لنا عن ذلك؟

فأجاب رحمه الله تعالى: نبين ذلك بأن نقول مقصود الأخ الخطيب أن الاجتماع للتعزية أمر ليس بمشروع مثل أن يجتمع أهل الميت وأقاربه في البيت فيأتي الناس إليهم فإن هذا ليس بمشروع وهو كما قال الخطيب فلم يفعله النبي صلى الله عليه وسلم ولا خلفاؤه الراشدون ولهذا قال بعض أهل العلم إن جلوس الإنسان للتعزية في بيته مكروه وبعضهم قال إنه محرم فلا يجوز وإنما يُعزى الإنسان حيث وجد في المسجد في السوق في المقبرة في أي مكان مادام لم ينس المصيبة أما إذا نسيها وزال أثرها عنه فإنه لا فائدة من إعادة التعزية لأنها تكون أي التعزية في هذه الحال تذكيراً للمصيبة والمقصود بالتعزية التقوية على تحمل الصبر على المصيبة فإذا فاتت بنسيانها وطول المدة فإنه لا يعزى.

Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan