Untaian Nasihat Syaikh Utsaimin Terkait Kedatangan Ramadhan Bagian Kedua: Melaksanakan Puasa Meraih Takwa
Adapun perkara kedua yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di bulan ini ialah puasa Ramadhan, yang merupakan salah satu rukun Islam (pula). Dan manfaat puasa disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan pula atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa
(QS. Al-Baqrah: 183)
Sehingga manfaat puasa yang sebenarnya ialah takwa kepada Allah azza wajalla dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seorang yang berpuasa mengerjakan seluruh yang Allah wajibkan baginya, semisal bersuci dan shalat. Dia juga meninggalkan yang Allah haramkan berupa ucapan dusta, ghibah, menipu, dan kelalaian dalam melaksanakan kewajiban.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ اَلزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ, وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan kotor, perbuatan kotor serta bertindak serampangan dan bersikap aniaya maka Allah tidak butuh terhadap upayanya berpuasa (menahan dari) makan dan minumnya
(HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah, pent)
Namun sangat disayangkan ternyata kebanyakan kaum muslimin yang berpuasa di bulan ini, tidak ada bedanya saat mereka berpuasa dengan hari mereka tidak berpuasa. Engkau dapati ada di antara mereka yang tetap saja pada kebiasaannya menyia-nyiakan kewajiban atau melakukan keharaman. Sungguh amat disayangkan baginya.
Adapun seorang mukmin yang berakal dia tidak akan menjadikan hari puasanya sama saja seperti hari dia tidak berpuasa. Bahkan di hari-hari puasanya dia menjadi pribadi yang lebih bertakwa kepada Allah dan lebih giat dalam ketaatan kepada-Nya.
Sumber: Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin (19/32-35)
Baca Juga:
- Bagaimana Ketakwaan Diraih dengan Berpuasa?
- Berpuasa dari Ucapan dan Perbuatan yang DIharamkan
- Meredam Radikalisme di Bulan Ramadhan
Naskah asli dalam bahasa arab:
أما الأمر الثاني مما يفعله المسلمون في هذا الشهر فهو صيام رمضان، الذي هو أحد أركان الإسلام. وفائدة الصيام ما ذكره الله تعالى بقوله: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ [البقرة: 183] . ففائدة الصيام الحقيقية هي تقوى الله عز وجل بامتثال أوامره واجتناب نواهيه، فيقوم الإنسان بما أوجب الله عليه من طهارة وصلاة، ويجتنب ما حرم الله عليه من كذب، وغيبة، وغش، وتقصير في واجباته، قال النبي عليه الصلاة والسلام: «من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه» . ومن المؤسف أن كثيراً من المسلمين يصومون هذا الشهر، ولا تجد فيهم فرقاً بين أيام الصيام وأيام الإفطار، تجد الواحد مستمرًّا في ما هو فيه من تفريط في واجب، أو ارتكاب لمحرم، وهذا أمر يؤسف له، والمؤمن العاقل هو الذي لا يجعل أيام صيامه وأيام فطره سواء، بل يكون في أيام صيامه أتقى لله تعالى وأقوم بطاعته.
?️ Diterjemahkan oleh:
Abu Dzayyal Muhammad Wafi