Menutup Hidung dan Mulut Serta Bersandar Ketika Sholat
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Apakah diperbolehkan menutup hidung dan mulut ketika sholat? Dan apakah (juga diperbolehkan) menyandarkan tubuh ke dinding atau tiang dan semisal itu?
Jawaban:
Dimakruhkan menutup hidung dan mulut ketika sholat kecuali ada alasan.
Juga tidak diperbolehkan bersandar di waktu sholat – khususnya sholat fardhu – pada dinding maupun tiang. Karena merupakan kewajiban bagi orang yang mampu untuk berdiri secara tegak tanpa bersandar.
Adapun untuk sholat sunnah, tidak mengapa melakukan hal itu. Karena (dalam sholat sunnah) diperbolehkan menunaikannya dalam posisi duduk. Walaupun penunaian sholat dalam posisi berdiri tetap lebih utama dibandingkan duduk.
Dipublikasikan di:
Surat kabar Okaz volume 10877 bertanggal 7 Muharram 1417 H. Majmu’ Fatawa wa Maqolat AsySyaikh Ibnu Baz (11/114).
Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/4051/%D8%A7%D9%84
Penerjemah:
Abu Abdirrahman Sofian
Pilihan Artikel Menarik Lainnya:
- Seorang yang Bangun Sebelum Sahur dan Ingin Sholat Malam Lagi
- Ringkasan Panduan dan Dalil Shalat Jenazah
- Sujud Sahwi
التلثم في الصلاة
س: هل يجوز التلثم في الصلاة؟ أو الاستناد إلى جدار أو عمود ونحو ذلك؟
ج: يكره التلثم في الصلاة إلا من علة، ولا يجوز الاستناد في الصلاة -صلاة الفرض- إلى جدار أو عمود؛ لأن الواجب على المستطيع الوقوف معتدلًا غير مستند، فأما النافلة فلا حرج في ذلك؛ لأنه يجوز أداؤها قاعدًا، وأداؤها قائمًا أفضل من الجلوس[1].
نشرت في (جريدة عكاظ) العدد (10877) وتاريخ الجمعة 7 محرم 1417هـ. (مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز 11/114)