Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Tikus adalah binatang yang sudah dikenal. Ia termasuk binatang fasik (menimbulkan kerusakan, pent). Karena Nabi shollallahu alaihi wasallam menyatakan (bahwa tikus) termasuk di antara 5 binatang fasik. Beliau pun menyuruh untuk mematikan lampu (berupa api, pent) agar tidak terkena binatang fasik tersebut (sehingga menimbulkan kerugian bagi kita, pent). Disunnahkan untuk membunuhnya secara mutlak, baik tikus itu mengganggu atau tidak. Namun Nabi shollallahu alaihi wasallam menyatakan: “Jika kalian membunuh, bersikap baiklah dalam membunuh”. Sehingga tikus itu dibunuh dengan cara tercepat untuk mematikannya. Dengan media apapun kecuali api. Kecuali jika terdapat udzur untuk membunuhnya kecuali dengan api, bisa digunakan api. Misalkan: Seandainya ia masuk ke dalam lubang dan tidak keluar kecuali dengan dinyalakan api di sekitar lubang, itu tidak mengapa. Saat ini terdapat (alat) untuk membunuh tikus berupa sesuatu perekat. Ini tidak mengapa digunakan. Dengan syarat, harus sering dipantau. Agar jangan sampai ia tertahan di sana hingga mati. Dikhawatirkan anda akan seperti seorang wanita yang bersikap terhadap kucing yang ditahan tidak diberi makan dan tidak juga dilepaskan untuk memakan serangga tanah. Kalau anda menggunakan perangkap tikus demikian, anda harus sering memeriksanya, agar jangan sampai matinya ia itu karena kelaparan atau kehausan.

Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam bi Syarhi Bulughil Maram (3/498)

?? Naskah Asli dalam Bahasa Arab:

الفأرة معروفة وهي من الحيوانات الفاسقة؛ لأن الرسول صلى الله عليه وسلم قال: “خمس فواسق، وأمر بإطفاء المصباح لئلا تعبث به الفويسقة”، فهي الفويسقة من جملة الفواسق، ولهذا سن قتلها مطلقًا سواء آذت أم لم تؤذ، ولكن قال النبي صلى الله عليه وسلم: “إذا قتلتم فأحسنوا القتلة”، فتقتل بما يكون أسرع إلى موتها بأي وسيلة كانت إلا بالنار، إلا إذا تعذر أن تقتل إلا في النار استعملت النار، مثل: لو دخلت في جحر ولم تخرج إلا بأن توقد النار حول الجحر فلا بأس، ويوجد الآن شيء تقتل به الفأرة صمغ تلزق فيه هذا لا بأس به لكن بشرط أن تلاحظها لئلا تحبسها فتموت فيخشى عليك أن تكون كصاحبة الهرة التي حبستها لا أطعمتها ولا تركتها تأكل من خشاش الأرض، فإذا استعملت هذا لإمساك الفأرة فعليك أن تتعاهده حتى لا تموت جوعًا أو عطشًا

 

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman


??????
WA al I’tishom

Tinggalkan Balasan