Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Benarkah Sikap Tidak Memihak Siapapun Dalam Fitnah yang Terjadi?

Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah ditanya,

“Apa hukum (sebagian) Ahlussunnah yang sikapnya dalam fitnah yang terjadi berada di (tengah-tengah) antara pengikut hawa nafsu dan Ahlussunnah?”

Maka beliau menjawab,

“Siapapun dari kalangan penuntut ilmu yang bersikap bimbang dan ragu-ragu karena tidak mengetahui manakah di antara dua kelompok tersebut yang berada di atas kebenaran atau kebatilan, maka dia harus diberitahu dan dijelaskan kepadanya (kesesatan) para pengikut hawa nafsu berupa jauhnya mereka dari kebenaran dan permusuhan terhadap para pengikut kebenaran.

Barang siapa yang masih tetap seperti itu keadaannya setelah diberi penjelasan, maka dia dianggap sebagai pengikut orang-orang sesat (yang memperturutkan) hawa nafsunya tersebut.”


Sumber: Al Fatawa Al Jaliyyah 2/71

Naskah fatwa dalam bahasa Arab:

سئل الشيخ العلامة المحدث أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله تعالى

ما حكم أهل السنة الواقفين في الفتن بين أهل الأهواء وأهل السنة؟

الجواب: من كان من طلبة العلم، ووقف وقوف حيرة وارتباك، لا يدري مَن مِن الفئتين على الحق، ومن على الباطل؛ فهو يُعلَّم ويُبيَّن له ما عند أهل الأهواء من بعد عن الحق، ومعاداة لأهله، ومن أصرَّ بعد البيان، فهو يلحق بأهل الأهواء.

 [الفتاوى الجلية٧١\٢]

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

Tinggalkan Balasan