Bangun Tidur Dengan Memuji Allah
Segala puji hanya untuk Allah Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan. Tidur adalah kematian kecil. Sebagaimana disebutkan Syaikh as-Sa’diy dalam tafsirnya.
Allah Ta’ala menggunakan istilah “mewafatkan” untuk keadaan tidur seseorang.
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ
Dan Dialah (Allah) yang mewafatkan kalian (membuat kalian tertidur) di waktu malam…(Q.S al-An’aam ayat 60)
Seorang muslim menyadari bahwa Dialah Allah yang menghidupkan dan mematikan. Bahkan, hal itu menjadi salah satu pernyataan dzikir ketika akan tidur yang disunnahkan oleh Nabi shollallahu alaihi wasallam.
Saat terbangun dari tidur, seorang muslim juga mengungkapkan pujian kepada Allah. Karena Dialah Allah yang menghidupkan kembali setelah “kematian kecil” itu. Disertai keyakinan bahwa kita semua akan dibangkitkan dan dikembalikan kepada Allah Ta’ala.
Mari kita simak hadits dari Sahabat Hudzaifah berikut ini untuk mencerna apakah yang disunnahkan Nabi kita dalam bacaan sebelum tidur maupun ketika terbangun.
عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا» وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dari Hudzaifah ia berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam jika hendak tidur mengucapkan: BISMIKALLAAHUMMA AMUUTU WA AHYA (Dengan Nama Allah, aku mati dan aku hidup). Jika beliau bangun dari tidurnya, beliau mengucapkan: ALHAMDULILLAHILLADZII AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WA ILAYHIN NUSYUUR (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepadaNyalah kami dibangkitkan)(H.R al-Bukhari)
anNawawiy rahimahullah menyebutkan hikmah dari pengucapan doa setelah bangun tidur adalah agar permulaan amal kita berupa penyebutan tauhid dan kalimat yang baik. Demikian beliau jelaskan dalam Syarh Shahih Muslim.
Oleh: Abu Utsman Kharisman