Faktor Pendukung Terkabulkannya Doa
Pertanyaan:
Seorang pendengar, yaitu Yahya Qosim bertanya, Apakah amalan-amalan yang semestinya dilakukan seseorang sebelum atau setelah berdoa sehingga membuat berpeluang besar dikabulkan doanya?
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menjawab:
Hal paling penting agar doa dikabulkan adalah ikhlas karena Allah Azza Wa Jalla. Artinya seseorang berdoa kepada Rabbnya dan merasa bahwa ia sangat membutuhkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Di antara perkara penting lainnya adalah menjauhi makanan yang haram. Karena memakan makanan yang haram bisa menjadi pencegah terkabulkannya doa. Berdasarkan hadits yang shahih:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّباً
Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik
Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menyebutkan seorang yang panjang safarnya, rambutnya kusut dan berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: “Wahai Rabbku wahai Rabbku. Namun pakaiannya haram, makanannya haram, dan diberi gizi dari unsur yang haram. Bagaimana bisa dikabulkan doanya. (H.R Muslim dari Abu Hurairah, pen)
Apabila seseorang benar-benar bergantung kepada Allah Azza Wa Jalla dan sangat butuh kepada-Nya, mengikhlaskan doa untuk Allah, menjauhi makanan yang haram, besar peluang dikabulkan doanya.
Namun hendaknya diketahui bahwasanya Allah Azza Wa Jalla jika tidak mengabulkan doa seorang hamba, sesungguhnya Allah Ta’ala menyimpankan untuknya (sebagai tabungan pahala, pen) pada hari kiamat. Atau dengan sebab doa itu Allah palingkan dia dari keburukan yang lebih besar dari itu. Maka seorang yang berdoa kepada Rabbnya akan selalu berada dalam kebaikan. Dalam keadaan apapun.
Maka hendaknya ia berdoa kepada Rabbnya serta mengharapkan dikabulkan doanya. Janganlah putus asa dari rahmat Allah.
Sumber: Fatawa Nurun Alad Darb Lil Utsaimin 24/2
Transkrip dalam Bahasa Arab
المستمع يحي قاسم يقول ما هي الأعمال التي إذا عملها الإنسان قبل أو بعد الدعاء كانت الإجابة مؤكدة؟
فأجاب رحمه الله تعالى: أهم شيء لتحقيق إجابة الدعاء الإخلاص لله عز وجل يعني يدعو الإنسان ربه ويشعر بأنه مفتقر إليه سبحانه وتعالى ومن المهم اجتناب أكل الحرام لأن أكل الحرام مانع من موانع إجابة الدعاء لما ثبت في الحديث الصحيح (إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيباً) وذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم (الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يارب يا رب وملبسه حرام ومطعمه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب لذلك) فإذا صدق الإنسان في اللجوء لله عز وجل والافتقار إليه وأخلص لله واجتنب أكل الحرام فإنه حري أن يجاب وليعلم أن الله عز وجل إذا لم يجب العبد في دعائه فإن الله تعالى يدخر ذلك له يوم القيامة أو يصرف عنه من السوء ما هو أعظم من ذلك والداعي لربه على خير على كل تقدير فليدعو ربه وليؤمل الإجابة ولا ييئس من رحمة الله
فتاوى نور على الدرب للعثيمين
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman