Kasih Sayang Terhadap Anak Perempuan
Anak laki maupun anak perempuan adalah sama-sama anugerah dari Allah Ta’ala yang patut disyukuri.
يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ
Dialah (Allah) yang menganugerahkan anak perempuan saja kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia pun yang menganugerahkan anak laki-laki saja kepada siapa saja yang Dia kehendaki (Q.S asy-Syura ayat 49)
Sebagian para Nabi ada yang hanya memiliki anak perempuan saja, yaitu Nabi Luth alaihissalam yang memiliki 2 anak perempuan. Adapula yang memiliki anak laki-laki saja, seperti Nabi Ibrahim alaihissalam (Tafsir al-Baghowiy (7/200).
Keberadaan anak perempuan dianggap aib dan musibah di masa Jahiliyyah. Mereka merasa malu apabila dikabarkan anak yang dilahirkan adalah perempuan.
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)
Dan jika salah seorang dari mereka diberi kabar akan kelahiran anak wanita, mendadak wajahnya menghitam karena marah. Ia merasa malu dari kaumnya karena buruknya berita yang ia rasakan. Apakah nantinya anak perempuan itu ia biarkan hidup dalam kehinaan, atau ia timbun di dalam tanah. Sungguh buruk apa yang mereka putuskan (Q.S an-Nahl ayat 59)
Apabila anak perempuan itu hidup, ia dianggap tidak berhak menerima harta warisan, karena ia tidak bisa membantu dalam pertempuran.
Islam pun melarang mengubur hidup-hidup anak perempuan.
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ الْأُمَّهَاتِ وَمَنْعًا وَهَاتِ وَوَأْدَ الْبَنَاتِ
Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi kalian durhaka kepada ibu, kikir dan rakus, serta mengubur anak perempuan (hidup-hidup) (H.R al-Bukhari dan Muslim, lafadz sesuai riwayat al-Bukhari)
Islam juga menganjurkan untuk memelihara dan memperlakukan anak perempuan secara baik dan penuh kasih sayang.
مَنْ وُلِدَتْ لَهُ ابْنَةٌ فَلَمْ يَئِدْهَا وَلَمْ يُهِنْهَا وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا يَعْنِي الذَّكَرَ أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ
Barang siapa yang mendapatkan kelahiran seorang anak perempuan, ia tidak menguburkannya (hidup-hidup), tidak menghinakannya, tidak melebihkan perlakuan kepada anak laki-laki dibandingkan perlakuan terhadapnya, Allah akan masukkan ia ke dalam surga (H.R Ahmad, dinyatakan sanadnya shahih oleh Syaikh Ahmad Syakir. Dishahihkan pula oleh al-Hakim dan adz-Dzahabiy)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَتَاهُ أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ
Tidaklah seorang muslim mendapati 2 anak perempuan, kemudian ia berlaku baik pada keduanya, selama keduanya berinteraksi dengannya, melainkan keduanya akan memasukkan ia ke dalam surga (H.R Ahmad, dinyatakan sanadnya shahih oleh Syaikh Ahmad Syakir)
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Barang siapa yang mengasuh 2 anak perempuan hingga keduanya dewasa, ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aku dan dia bagaikan seperti ini (dekatnya). Nabi mendempetkan jari jemari beliau (H.R Muslim)
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barang siapa yang memiliki 3 anak wanita, ia bersabar terhadapnya, memberi makan, minum, dan pakaian yang layak sesuai kemampuannya, maka anak-anak perempuan itu akan menjadi tameng baginya dari neraka pada hari kiamat (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Muqbil)
Dikutip dari: Buku “Islam Rahmatan Lil ‘Alamin (Menebarkan Kasih Sayang dalam Bimbingan al-Quran dan Sunnah), Abu Utsman Kharisman