Urwah bin az-Zubair rahimahullah adalah seorang Tabi’i, murid dari sekian banyak Sahabat Nabi. Banyak mengambil ilmu dari bibinya, Aisyah (istri Nabi) radhiyallaahu anha. Beliau adalah salah satu dari 7 Ahli Fiqh Madinah di masanya, yang selalu diajak musyawarah oleh Khalifah Umar bin Abdil Aziz.
Di dalam sholat, beliau tidak melupakan doa untuk kedua orangtuanya, yaitu az-Zubair bin al-Awwam (sang ayah) dan Asma’ bintu Abi Bakr, ibu beliau.
Di dalam sujud, Urwah bin az-Zubair membaca doa:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ، وَلِأَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْر
Ya Allah, ampunilah az-Zubair bin al-Awwaam dan Asmaa’ bintu Abi Bakr (riwayat Abdurrazzaq dan Ibnu Abi Syaibah dalam mushonnafnya serta al-Baihaqiy dalam Syuabul Iman, dinukil oleh Ibnul Mundzir dalam al-Awsath)
Demikianlah semestinya, di dalam sujud, setelah membaca bacaan yang disunnahkan di dalam sujud, kita bisa memperbanyak doa, di antaranya doa ampunan untuk kedua orangtua kita. Boleh dengan menyebut nama, atau tanpa menyebut nama, seperti dengan menyatakan:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
Wahai Rabbku, ampunilah aku dan orangtuaku
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Paling dekatnya seorang hamba kepada Allah adalah pada waktu dia sujud, maka perbanyaklah doa (pada saat itu) (H.R Muslim dari Abu Hurairah)