Dibelenggunya Syaithan di Bulan Ramadhan
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Jika datang bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu Jahannam, dan dibelenggu para Syaithan
(H.R alBukhari dan Muslim)
Jika ada pertanyaan: Jika Syaithan telah terbelenggu, mengapa di bulan Ramadhan masih ada kemaksiatan?
Jawabannya adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Imam al-Qurthuby:
1️⃣Berkurangnya kemaksiatan terjadi pada orang-orang yang menjalankan shoum dengan benar, memenuhi syarat-syarat dan adab-adabnya dengan baik.
2️⃣Yang dibelenggu tidaklah semua Syaithan, namun marodatus syayaathiin (Syaithan-Syaithan yang tergolong paling durhaka), sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain.
3️⃣Pada bulan Ramadhan, kemaksiatan menjadi berkurang dibandingkan pada bulan lain (tidak berarti hilang kemaksiatan seluruhnya).
Seandainya seluruh Syaithan telah dibelenggu, hal-hal yang menyebabkan adanya kemaksiatan masih ada, seperti: jiwa yang buruk, kebiasaan yang buruk, dan Syaithan dari kalangan manusia.
(disarikan dari nukilan Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (4/114)).
Dikutip dari:
Buku “Ramadhan Bertabur Berkah”, Abu Utsman Kharisman, penerbit Pena Hikmah Yogya