Bab Kesepuluh: Kesyirikan Menyembelih untuk Selain Allah (bagian pertama)
KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-38)
Dalil Pertama:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, sesembelihanku, hidup dan matiku adalah milik Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu baginya. Karena itulah aku diperintah dan aku adalah orang pertama dari kaum muslimin.
(Q.S al-An’aam ayat 162-163)
Baca bagian sebelumnya: Bab Kesembilan dari Kitabut Tauhid: Kesyirikan Orang yang Tabarruk Kepada Pohon, Batu, atau Semisalnya (bag.3)
Penjelasan Dalil Pertama:
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi agar mengkhabarkan kepada orang-orang musyrikin yang menyembah selain Allah dan menyembelih dengan tanpa (menyebut) NamaNya, bahwa beliau menyelisihi mereka dalam hal itu. Karena sholat beliau hanya untuk Allah dan sesembelihan beliau hanya dengan menyebut NamaNya satu-satuNya tidak ada sekutu bagiNya.
Ini sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Maka sholatlah untuk Tuhanmu dan menyembelihlah (hanya untukNya)” (Q.S al-Kautsar ayat 2). Artinya: Murnikan untukNya sholatmu dan sesembelihanmu. Karena orang-orang musyrikin mereka menyembah berhala-berhala dan menyembelih untuk berhala itu. Maka Allah memerintahkan untuk menyelisihi mereka, berpaling (menjauh) dari perbuatan mereka, dan memfokuskan niat dan tekad untuk ikhlas kepada Allah Ta’ala.
(Tafsir Ibn Katsir (3/381-382))
Baca Juga: Khotbah Jumat: Bahaya Kesyirikan
Sebagaimana sholat kita hanya untuk Allah, maka ibadah sesembelihan kita juga kita persembahkan hanya untuk Allah. Mempersembahkan ibadah ini (menyembelih dalam rangka ibadah) kepada selain Allah adalah kesyirikan besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam, sebagaimana jika seseorang sholat kepada selain Allah.
Penulis:
Abu Utsman Kharisman