Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Melihat Orang yang di Bawah Untuk Menumbuhkan Perasaan Bersyukur

SERIAL KAJIAN KITABUL JAMI’ MIN BULUGHIL MARAM (bag 2)


BAB:
ADAB

Hadits no 1438

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dan dari Abu Hurairah -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Lihatlah kepada orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di atas kalian. Selayaknya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian.
(Muttafaqun alaih)


Baca Bagian Sebelumnya: Hak Saudara Muslim


Penjelasan:

Cara kita memandang diri dan sekitar kita juga diatur oleh syariat. Salah satu upaya untuk memunculkan perasaan syukur terhadap nikmat Allah adalah dengan melihat ke arah orang-orang yang di bawah kita dalam hal harta dan kondisi fisik.

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ

Jika salah seorang dari kalian memandang kepada orang yang diberi kelebihan harta dan fisik, lihatlah kepada orang yang kondisinya di bawahnya (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Secara harta, lihatlah orang yang lebih kekurangan dibandingkan kita. Secara fisik, mungkin anggota tubuh kita lebih lengkap dan lebih berfungsi dibandingkan saudara-saudara kita yang lain. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Ta’ala. (Faidah disarikan dari penjelasan as-Shon’aaniy dalam Subulus Salam)


Baca Juga: Obat Untuk Melapangkan Dada


Kita juga dibimbing untuk tidak silau melihat orang-orang kafir yang sukses kehidupan duniawinya. Sesungguhnya kesenangan duniawi hanyalah sementara. Surga yang Allah sediakan bagi orang-orang bertakwa jauh lebih nikmat rezekinya dan kekal tak akan sirna.

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Janganlah pandanganmu terpukau oleh bermacam gemerlap kehidupan dunia pada mereka. (Kenikmatan itu adalah) ujian Kami untuk mereka. Sedangkan rezeki Rabbmu (dalam kehidupan akhirat) lebih baik dan lebih kekal (Q.S Thoha ayat 131)

(Faidah disarikan dari penjelasan al-Munawiy dalam atTaisiir bi syarhil Jami’is Shoghir)

Jika dalam urusan duniawi kita hendaknya melihat kepada orang-orang yang di bawah kita, namun dalam amalan kebaikan dan urusan akhirat kita harus terpacu untuk lebih bersemangat dengan melihat pada orang-orang mulia yang berilmu dan bertakwa (disarikan dari penjelasan Syaikh Abdullah al-Basaam dalam Taudhihul Ahkam dan penjelasan Syaikh Bin Baz dalam al-Hulal al-Ibriziyyah)

 

Ditulis oleh:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan