Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Bahaya Kesyirikan dan Pengaruhnya yang Sangat Buruk Bagi Seseorang (Bagian Pertama)

SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-14)


BAB KEEMPAT:
TAKUT DARI KESYIRIKAN

 

Dalil Pertama :

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء

Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni dosa kesyirikan dan mengampuni (dosa) yang di bawahnya bagi orang-orang yang dikehendakiNya
(Q.S anNisaa’ ayat 48 dan ayat 116)


Baca Bagian Sebelumnya: Keutamaan Memurnikan Tauhid (Bagian Ke-3)


Penjelasan:

Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan membawa dosa kesyirikan belum sempat bertaubat, maka ia tidak akan diampuni oleh Allah dari dosanya. Jika itu adalah syirik kecil, maka Allah akan mengadzabnya terlebih dahulu, dan kalau ia adalah orang yang beriman, ujung akhir kehidupannya adalah di Jannah (Surga). Sedangkan jika kesyirikannya adalah syirik akbar yang mengeluarkan seseorang dari Islam, maka ia kekal di anNaar (Neraka) selama-lamanya.

Berbeda dengan dosa lain yang berada di bawah kesyirikan, jika seseorang tidak sempat bertaubat dari dosa itu sebelum meninggal dunia, maka ada dua kemungkinan: Allah bisa saja mengadzabnya karena dosa itu, atau Allah ampuni orang tersebut tanpa mendapatkan adzab. Semua itu atas kehendak Allah.

Kalau seseorang sebelum meninggal dunia bertaubat dari dosa dengan sebenar-benarnya taubat, meski dosa itu adalah kekafiran ataupun kesyirikan, maka Allah akan mengampuni dosa itu.

قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ

Katakanlah kepada orang-orang kafir jika mereka berhenti (dari kekafiran) ia akan diampuni terhadap dosa yang telah lalu (Q.S al-Anfaal:38)

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya, janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa seluruhnya (bagi yang bertaubat). Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S az-Zumar: 53)


Baca Juga: Kebid’ahan Penghambat Istighfar dan Taubat


Sekelompok orang yang berbuat kesyirikan pernah mendatangi Nabi shollallahu alaihi wasalam dan menyampaikan bahwa mereka dulu bergelimang dengan dosa, apakah dengan masuk Islam dosa-dosa mereka akan diampuni? Maka turunlah firman Allah dalam surat al-Furqon ayat 68-70 dan diturunkan pula surat az-Zumar ayat 53 di atas yang menunjukkan bahwa dosa-dosa mereka akan diampuni kalau mereka bertaubat.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ نَاسًا مِنْ أَهْلِ الشِّرْكِ كَانُوا قَدْ قَتَلُوا وَأَكْثَرُوا وَزَنَوْا وَأَكْثَرُوا فَأَتَوْا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا إِنَّ الَّذِي تَقُولُ وَتَدْعُو إِلَيْهِ لَحَسَنٌ لَوْ تُخْبِرُنَا أَنَّ لِمَا عَمِلْنَا كَفَّارَةً فَنَزَلَ {وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ} وَنَزَلَتْ {قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ}

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa orang-orang musyrik yang dulu banyak membunuh dan banyak berzina mendatangi Muhammad shollallahu alaihi wasallam kemudian mereka berkata: Sesungguhnya ucapan dan dakwahmu adalah baik, kalau seandainya engkau khabarkan kepada kami bahwa itu (masuknya ke dalam Islam) bisa menjadi penghapus dosa-dosa. Maka turunlah firman Allah: dan orang-orang yang tidak beribadah kepada sesembahan lain bersama Allah dan tdak membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq dan mereka tidak berzina… (Q.S al-Furqon ayat 68-70)

Dan juga turun firman Allah: Wahai para hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya janganlah putus asa dari rahmat Allah… (Q.S az-Zumar ayat 53) (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Dalil pertama ini disebutkan dalam bab tentang takut dari kesyirikan karena orang yang meninggal dunia tidak sempat bertaubat dari kesyirikan, maka ia tidak diampuni oleh Allah. Itu adalah sebuah kerugian dan kebinasaan yang besar akibat kesyirikan.

 

Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan