Gamis adalah Pakaian yang Disukai Rasulullah ﷺ
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ أَحَبُّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَمِيصَ
Dari Ummu Salamah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adalah gamis (jubah)
H.R Abu Dawud, anNasaai, atTirmidzi, dishahihkan oleh al-Hakim dan Syaikh al-Albaniy
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:
…Sesungguhnya pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah adalah gamis karena gamis lebih menutup (badan) dibandingkan sarung dan rida’ (kain bagian atas). Di masa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam (para lelaki) kadangkala memakai sarung dan rida’ (kain yang diselempangkan di bagian atas tubuh, pent). Kadangkala mereka memakai gamis. Nabi shollallahu alaihi wasallam suka memakai gamis karena lebih tertutup, cukup dengan satu pakaian yang bisa sekali pakai. Itu lebih mudah dibandingkan memakai sarung terlebih dahulu kemudian berikutnya memakai rida’. Namun, jika engkau berada di negeri yang kebiasaannya memakai pakaian sarung dan rida’, tidak mengapa memakai pakaian seperti mereka (seperti yang dipakai kaum muslimin setempat, pent)
Syarh Riyadhis Sholihin lisy Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin (1/892)
Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafidzhahullah menyatakan
Gamis adalah yang dipakai menutupi seluruh tubuh. Tubuh tertutup seluruhnya kecuali kepala dan leher (juga telapak tangan, telapak kaki termasuk mata kaki terbuka, pent). Ada lubang untuk menampakkan kepala dan 2 lengan. Itu adalah pakaian yang terbagus dan terbaik. Karena lebih sempurna dalam menutup (tubuh) dibandingkan yang lain. Berbeda dengan sarung yang kadangkala bisa terlepas dan mengakibatkan tersingkap aurat. Sedangkan gamis disangga oleh dua bahu. Tidak mungkin terjatuh seperti pada keadaan menggunakan sarung. Terdapat larangan dalam berhaji menggunakan gamis, surban dan celana. Adapun bagi selain jamaah haji (dan umrah, pent) gamis adalah pakaian terbaik. Karena lebih sempurna dalam menutup tubuh, dan jauh dari tersingkapnya aurat
Syarh Sunan Abi Dawud lisy Syaikh Abdil Muhsin al-Abbad (22/492)
??Naskah Penjelasan Ulama dalam Bahasa Arab:
أن أحب الثياب إلى رسول الله القميص وذلك أن القميص أستر من الإزار والرداء وكانوا في عهد الرسول عليه الصلاة والسلام يلبسون الإزار والرداء أحيانا يلبسون القميص وكان النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم يحب القميص لأنه أستر ولأنه قطعة واحدة يلبسها الإنسان مرة واحدة فهي أسهل من أن يلبس الإزار أولا الرداء ثانيا ولكن مع ذلك لو كنت في بلد يعتادون لباس الأزر والأردية ولبست مثلهم فلا حرج (شرح رياض الصالحين لابن عثيمين)
والقميص: هو ما يجعل على سائر الجسد، ويغطى به الجسد كله دون الرأس والرقبة، ويكون له جيب يظهر منه الرأس، وكمان تخرج منهما اليدان، وهو أحسن اللباس وخيره؛ لأنه أكمل في الستر من غيره، بخلاف الإزار فإنه قد ينحَلَّ وتنكشف العورة، وأما القميص فهو محمول على الكتفين، ولا مجال لسقوطه كما هو الحال بالنسبة للإزار، وقد جاء النهي في الحج عن لبس القمص والعمائم والسراويلات، أما في غير الحج فهو أحسن اللباس؛ لما فيه من تمام ستر الجسد، والبعد عن انكشاف العورة (شرح سنن أبي داود لعبد المحسن العباد)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
??????
WA al I’tishom