Rab 26 Safar 1447AH 20-8-2025AD

Kebaikan Makhluk Adalah dengan Menerima Dakwah Para Rasul

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7)

Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk (Q.S al-Bayyinah ayat 6-7)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan:

وَلَوْلَا الرِّسَالَةُ لَمْ يَهْتَدِ الْعَقْلُ إلَى تَفَاصِيلِ النَّافِعِ وَالضَّارِّ فِي الْمَعَاشِ وَالْمُعَادِ فَمِنْ أَعْظَمِ نِعَمِ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ وَأَشْرَفِ مِنَّةٍ عَلَيْهِمْ: أَنْ أَرْسَلَ إلَيْهِمْ رُسُلَهُ؛ وَأَنْزَلَ عَلَيْهِمْ كُتُبَهُ؛ وَبَيَّنَ لَهُمْ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. وَلَوْلَا ذَلِكَ لَكَانُوا بِمَنْزِلَةِ الْأَنْعَامِ وَالْبَهَائِمِ بَلْ أَشَرَّ حَالًا مِنْهَا فَمَنْ قَبِلَ رِسَالَةَ اللَّهِ وَاسْتَقَامَ عَلَيْهَا فَهُوَ مِنْ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ وَمَنْ رَدَّهَا وَخَرَجَ عَنْهَا فَهُوَ مِنْ شَرِّ الْبَرِيَّةِ وَأَسْوَأُ حَالًا مِنْ الْكَلْبِ وَالْخِنْزِيرِ وَالْحَيَوَانِ الْبَهِيمِ

Kalaulah bukan karena risalah (diutusnya Rasul) niscaya akal tidak akan mendapatkan petunjuk menuju rincian manfaat dan mudarat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Di antara nikmat terbesar dari Allah kepada para hamba-Nya dan anugerah yang paling mulia kepada mereka adalah Dia mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan Kitab-Kitab-Nya. Dia jelaskan kepada mereka jalan yang lurus. Kalaulah bukan hal itu, niscaya mereka kedudukannya seperti binatang. Bahkan lebih buruk keadaannya. Barang siapa yang menerima risalah Allah (dakwah para Rasul) dan istiqomah di atasnya, ia termasuk sebaik-baik makhluk. Barang siapa yang menolaknya dan keluar darinya ia termasuk makhluk terburuk, yang lebih buruk keadaannya dibandingkan anjing, babi, dan hewan-hewan lainnya (an-Nubuwwaat libni Taimiyyah 1/27, Majmu’ Fatawa Ibn Taimiyyah 19/100).


Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan