Allah Mematikan Hamba Bukan Karena Takut Kepadanya
Al-Allaamah Abu Ja’far atThohawiy rahimahullah menyatakan:
مُمِيْتٌ بِلَا مَخَافَة
(Allah) Maha Mematikan, bukan karena takut
(Matn Aqidah atThohawiyyah)
Ibn Abil Izzi al-Hanafiy rahimahullah menukilkan dalil dalam alQuran:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
Dialah (Allah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapakah yang paling baik amalannya (Q.S al-Mulk ayat 2)
Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah menyatakan:
أي : يميت الأحياء إذا كملت آجالهم، لا لأنه خائف منهم ولكن ذلك لحكمته سبحانه وتعالى؛ لأن الحياة في الدنيا لها نهاية، وأما الآخرة فليس للحياة فيها نهاية، فإماتتهم ليس خوفاً منهم أو ليستريح منهم، ولو كانوا يكفرون به فإنه لا يتضرر بكفرهم، وإنما يضرون أنفسهم، لكنه هو يفرح بتوبتهم؛ لأنه يحب -ويريد- لهم الخير، فهو يفرح بتوبتهم وهو ليس في حاجة إليهم، إنما ذلك لطفه وإحسانه
Artinya: (Allah) mematikan makhluk hidup jika telah sempurna ajal mereka. Bukan karena Allah takut kepada mereka. Namun, kematian itu terjadi sesuai hikmahNya Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Karena kehidupan di dunia itu ada akhirnya. Adapun di akhirat, kehidupannya tidak akan berakhir. Allah mematikan mereka bukan karena takut kepada mereka atau ingin beristirahat (terlepas dari gangguan) mereka. Meskipun mereka kafir kepadaNya, kekafiran mereka tidak memudharatkan Allah. Kekafiran itu hanyalah memudharatkan diri mereka sendiri. Namun Allah merasa senang dengan tobat mereka, karena Dia mencintai kebaikan untuk mereka. Allah senang dengan tobat mereka dalam keadaan Dia tidak butuh kepada mereka. Itu hanyalah kelembutan dan kebaikan dariNya. (Syarh Aqidah atThohawiyyah lisy Syaikh Sholih al-Fauzan)
Oleh: Abu Utsman Kharisman