Seorang yang Meninggal Dalam Kondisi Junub
Pertanyaan:
Seseorang yang mati mendadak, wahai Syaikh karena suatu sebab atau lain hal, dalam kondisi dia junub. Apakah ia berdosa?
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:
Tidak. Tidaklah terhitung berdosa jika ia tidak menyia-nyiakan (kewajiban). Misalkan, ia mengakhirkan mandi janabah. Ia melakukan hubungan suami istri dengan istrinya setelah terbit matahari atau setelah (shalat) Subuh. Kemudian ia meninggal di waktu Dhuha. Tidak ada dosa baginya.
Namun, orang yang memandikan jenazahnya hendaknya berniat menghilangkan junub (terhadap mayit) dan berniat memandikan jenazah. Cukup satu kali proses memandikan.
Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/15620/حكم-من-فاجاه-الموت-وهو-على-جنابة
Teks Bahasa Arab:
السؤال: من فاجأه الموت -سماحة الشيخ- لسبب، أو لآخر وهو جنب؛ هل يكون آثمًا؟
الجواب
لا، ما يكون آثمًا إذا كان ما فرط ما يكون آثمًا، مثلًا أخر غسل الجنابة، أتى أهله بعد طلوع الشمس، أو بعد الفجر، ثم فاجأه الأجل في الضحى؛ ما عليه شيء، لكن يغسل عن نية الجنابة، وعن نية الموت، يكفي غسل واحد
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman