Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Hukum Menggunakan Metode Hipnotis Untuk Menyingkap Aksi Pencurian

Pertanyaan:

Apakah boleh menggunakan metode hipnotis untuk menyingkap aksi pencurian terhadap harta jumlah tertentu di sebuah negara yang tidak menerapkan hukum berdasarkan syariat Allah? Apakah metode tersebut termasuk praktek perdukunan atau (sesuatu yang terbukti) secara ilmiah?

Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah:

(Metode semacam) ini saya tidak mengetahuinya. Tapi yang jelas dan paling mendekati kebenaran menurut saya – wallahu a’lam – metode semacam itu tidaklah diperbolehkan.

Karena artinya itu adalah upaya pemaksaan untuk mengakui sesuatu tanpa kenyataan yang sebenarnya. Bukan termasuk ajaran syariat ini membuat seseorang tak sadarkan diri (lalu dipaksa) sampai mengakui tanpa adanya kebebasan untuk menentukan pilihannya.

Padahal syariat ini mengajarkan untuk menutupi dosa kaum muslimin. Sehingga tidak boleh menggunakan metode semacam itu.

Akan tetapi bagi seseorang yang tampak jelas kenyataan yang benar darinya berdasarkan pengakuannya secara tegas tanpa adanya paksaan, atau berdasarkan bukti yang ada; saat itulah kita tegakkan hukum Allah padanya.

Adapun jika (pengakuan itu) berdasarkan paksaan atau hasil dari metode hipnotis yang itu serupa dengan bentuk paksaan, maka yang tampak bagi saya – wallahu a’lam – hal itu tidaklah diperbolehkan.


Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/2544/حكم-استعمال-التنوي

Transkrip fatwa dalam bahasa Arab:

السؤال

هل يجوز استعمال التنويم المغناطيسي في اكتشاف سرقة مبلغ من المال في بلد لا تحكم بشريعة الله؟ وهل هو نوع من الشعوذة، أم أنه من العلم؟

الجواب

هذا لا أدري عنه، لكن الذي يظهر لي -والله أعلم- والأقرب عندي: أنه لا يجوز هذا؛ لأن معناه إكراه له على الإقرار بغير حق، فليس من الشرع أن ينوم حتى يقر بغير اختياره، والشريعة جاءت بالستر على المسلمين، فلا ينبغي أن يستعمل هذا، لكن من ظهر منه الحق بإقراره الصريح، ما هو بالإكراه، أو بالبينة؛ نفذ فيه حكم الله، وأما إذا كان فيه إكراه أو .. التنويم المغناطيسي فهذا يشبه الإكراه، الذي يظهر لي -والله أعلم- أنه لا يجوز

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

Tinggalkan Balasan