Hidangan yang Allah Sediakan di Surga Setiap Kali Seorang Laki-laki Muslim Mendatangi Masjid
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ، أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا، كُلَّمَا غَدَا، أَوْ رَاحَ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shollallahu alaihi wasallam beliau bersabda: Barang siapa yang berangkat pagi atau petang menuju masjid, Allah akan sediakan untuknya hidangan di surga. Setiap kali ia berangkat, baik di waktu pagi atau petang (H.R Muslim)
Ibnu Rajab al-Hanbaliy rahimahullah menyatakan: “Makna hadits tersebut adalah barang siapa yang keluar menuju masjid untuk shalat, ia adalah orang yang berziarah menuju Allah Ta’ala. Allah akan sediakan untuknya hidangan baginya, setiap kali ia berangkat menuju masjid. Baik di permulaan siang atau di akhirnya” (Fathul Baariy libni Rojab 6/53)
Al-Munawiy rahimahullah menyatakan: “Sebagian mereka (para Ulama) berkata: penyebutan pagi dan petang itu adalah sebagaimana dalam firman Allah:
وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا
Dan bagi mereka (penduduk surga) mendapatkan rezeki di waktu pagi dan sore (Q.S Maryam ayat 62)
Yang dimaksud adalah rezeki yang terus menerus bukan khusus hanya di 2 waktu itu saja. Karena masjid adalah rumah Allah. Barang siapa yang memasukinya untuk tujuan ibadah di waktu kapan saja, Allah akan sediakan pahala untuknya. Karena Dia (Allah) adalah Yang paling dermawan dari seluruh yang dermawan. Dia tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik” (Faidhul Qodiir 6/183)
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan: ”Secara dzhahir, hadits tersebut menunjukkan bahwasanya orang yang berangkat pagi atau petang menuju masjid, baik untuk shalat, atau menuntut ilmu, atau tujuan kebaikan lainnya, Allah akan menetapkan baginya hidangan di surga. Hidangan adalah sebutan untuk yang biasa disajikan pada tamu berupa makanan ataupun selainnya sebagai bentuk pemuliaan. Artinya, Allah akan sediakan bagi orang laki-laki tersebut yang pergi ke masjid baik pagi atau sore hidangan pemuliaan di surga untuknya. Di dalam hadits ini terdapat penetapan balasan yang agung bagi orang yang pergi ke masjid di siang hari atau di akhirnya. Di dalamnya juga terdapat penjelasan akan karunia Allah Azza Wa Jalla kepada hamba-Nya yang Dia berikan balasan yang banyak untuk suatu amalan yang ringan” (Syarh Riyadhis Sholihin 2/168)
Penulis: Abu Utsman Kharisman