Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Bolehkah Membatalkan Shalat Wajib Karena Anak Kecil Membuat Keramaian di Masjid?

Pertanyaan:

Fadhilatusy Syaikh, kadangkala di masjid terjadi keributan dari sebagian anak kecil. Apakah sebagian makmum boleh memutus shalatnya untuk mencegah hal itu? Atau, ia cukup menoleh saja untuk mengenali siapa saja anak-anak yang membuat keributan itu untuk kemudian nantinya diberi peringatan?

Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:

Pertama: Wajib bagi para wali yang mengurusi anak-anak kecil itu untuk bertakwa kepada Allah Azza Wa Jalla. Janganlah membiarkan anak-anak kecil itu hadir selama mereka hanya melakukan hal-hal yang melalaikan dan bermain-main saja.

Apabila anak-anak kecil itu datang ke masjid tanpa sepengetahuan ayah mereka, sebagaimana yang kadang terjadi, maka wajib disampaikan kepada ayahnya jika sang ayah ada di situ: Wahai fulan, ambillah anakmu dan bawa pulang ke keluargamu. Jika kita tidak mampu demikian dan tidak mampu untuk mencegah gangguan mereka kecuali dengan mengeluarkan dari masjid, keluarkanlah dari masjid (dengan cara yang sesuai, pen).

Adapun memutus shalat untuk hal yang demikian, tidaklah diperbolehkan. Karena jika seseorang sudah masuk dalam shalat wajib, wajib baginya menyempurnakan shalat itu.

Keributan yang ditimbulkan anak-anak kecil itu tidaklah menyebabkan rusaknya shalat orang lain (tidak sampai menyebabkan batal, pen) . Kalau seandainya bisa berakibat akan rusaknya shalat orang lain, niscaya mencari (penyebab keributan) dalam perkara itu adalah sesuatu yang perlu ditinjau ulang. Namun karena hal itu tidak sampai menyebabkan rusaknya shalat orang lain (tidak sampai membuat shalat menjadi batal, pen), maka bersabarlah hingga selesainya shalat.

Kemudian kenalilah anak-anak itu dan hubungi ayah-ayah mereka. Sekedar menoleh (dalam shalat) untuk suatu keperluan tidaklah mengapa. Namun menoleh itu hanya boleh dengan wajah saja, tidak dengan seluruh badan.

Anak-anak kecil itu mungkin saja bisa diperbaiki keadaannya dengan penyampaian yang membuat mereka tenang, misalkan dengan dikatakan: Wahai anak-anakku, ini tidak boleh. Ini adalah rumah Allah. Mereka ini para ayah dan saudara kalian. Jangan mengganggu mereka. Jangan membuat mereka rusak shalatnya (berkurang kekhusyuannya sehingga pahalanya berkurang, pen).


Sumber: Silsilah Liqoaat al Bab al Maftuh no 94

Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab

السؤال

فضيلة الشيخ, ربما يحدث في المسجد إزعاج من بعض الصبيان فهل لأحد المأمومين أن يقطع صلاته لمنع ذلك، أو يلتفت فقط ليعرف هؤلاء لتأنيبهم فيما بعد؟

الجواب

أولاً: يجب على ولاة أمور هؤلاء الصبيان أن يتقوا الله عز وجل، وألا يمكنوا صبيانهم من الحضور ما داموا عابثين يلعبون، فإن قدر أن هؤلاء الصبيان جاءوا بغير علم آبائهم كما هو الواقع أحياناً فإنه يجب أن يقال لأبيه إذا كان حاضراً: يا فلان, خذ ولدك اذهب به إلى أهلك. فإن عجزنا وعجزنا عن دفع أذاهم إلا بإخراجهم من المسجد أخرجناهم. أما قطع الصلاة من أجل ذلك فلا يجوز؛ لأن الإنسان إذا دخل في فرض وجب عليه إتمامه، وإزعاج هؤلاء الصبيان لا يؤدي إلى إفساد صلاة الآخرين، لو كان يؤدي إلى إفساد صلاة الآخرين لكان التماس الأمر محل نظر، لكنه لا يؤدي إلى إفساد صلاة الآخرين فليصبروا حتى تنتهي الصلاة. ثم يعرفوا هؤلاء الصبيان ويتصلوا بآبائهم. والالتفات في الحاجة لا بأس، لكن يكون التفات بالوجه فقط لا بالجسم كله. وهؤلاء الأولاد ربما يمكن إصلاحهم بمهادأتهم ويقال: يا أبنائي هذا لا يجوز، وهذا بيت الله، وهؤلاء آباؤكم وإخوانكم لا تزعجوهم، لا تفسدوا عليهم الصلاة

المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [94]

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan