Bersiasat Terhadap Orang Tua Demi Kebaikan Beliau
Pertanyaan:
“Ayah saya menderita penyakit yang membutuhkan operasi, tetapi beliau tidak bersedia. Sementara saya sudah terlanjur bersiasat sehingga operasi dilakukan terhadap ayah tanpa beliau menyadarinya dan tanpa persetujuannya. Apakah ini ternilai sebagai sikap durhaka kepada ayah saya dan melakukan dosa terhadap beliau?
Untuk diketahui bahwa motif tindakan tersebut adalah cinta saya kepada ayah saya dan harapan saya untuk kesembuhan beliau dari penyakitnya. Bagaimana pula andaikan justru beliau meninggal akibat operasi yang saya ajukan ini, apakah saya berdosa karena tindakan itu atau tidak?”
Jawaban Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah:
“Anda tadi telah menyebutkan, wahai penanya, bahwa ayah anda sakit dan perlu dioperasi, tetapi dia tidak menginginkannya, dan bahwa Anda menekan bekiau, atau memaksanya sampai beliau kemudian jadi dioperasi, maka apakah Anda berdosa karenanya?
Tidak ada dosa bagi anda dalam hal itu in syaAllah. Karena anda menginginkan kebaikan bagi beliau, dan anda tidak ingin terjadi bahaya bagi beliau.
Sehingga tidak ada salahnya bagi Anda dalam tindakan itu. Justru Anda termasuk orang yang berbuat kebaikan dan diharapkan Anda mendapat pahala, insya Allah, Sekalipun beliau sampai meninggal akibat operasi tersebut, selama itu adalah prosedur medis untuk operasi yang diterapkan dunia medis, dan tidak ada kelalaian di dalamnya, serta dokternya berpengalaman, juga syaratnya terpenuhi.
Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Karena Allah Ta’ala telah berfirman:
مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ ۚ
‘Tidak ada celah sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik.’ (QS At Taubah: 91)
Dan Allahlah Yang lebih mengetahui.”
Sumber: Majmu’ Fatawa Fadhilat Asy Syaikh Shalih Bin Fauzan 2/584
Teks arabic:
اﻟﺘﺤﺎﻳﻞ ﻋﻠﻰ اﻟﻮاﻟﺪ ﻟﻠﻤﺼﻠﺤﺔ
ﺳﺆاﻝ: ﺃﺻﻴﺐ ﻭاﻟﺪﻱ ﺑﻤﺮﺽ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﻓﻴﻪ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺟﺮاﺣﻴﺔ ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﺮﻏﺐ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻭﻗﺪ اﺣﺘﻠﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺄﺟﺮﻳﺖ ﻟﻪ اﻟﻌﻤﻠﻴﺔ ﺩﻭﻥ ﻋﻠﻤﻪ، ﻭﺩﻭﻥ ﻣﻮاﻓﻘﺘﻪ، ﻓﻬﻞ ﻳﻌﺘﺒﺮ ﻫﺬا ﻋﻘﻮﻗﺎ ﺑﻮاﻟﺪﻱ ﺁﺛﻢ ﻋﻠﻴﻪ؟ ﻋﻠﻤﺎ ﺃﻥ اﻟﺪاﻓﻊ ﻣﺤﺒﺘﻲ ﻟﻮاﻟﺪﻱ ﻭﻃﻤﻌﻲ ﻓﻲ ﺷﻔﺎﺋﻪ ﻣﻤﺎ ﻳﻌﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﻣﺮﺽ، ﻭﻟﻮ ﻓﺮﺿﻨﺎ ﻭﺣﺼﻠﺖ ﻭﻓﺎﺓ ﻧﺘﻴﺠﺔ ﻫﺬﻩ اﻟﻌﻤﻠﻴﺔ اﻟﺘﻲ ﺗﺴﺒﺒﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﻓﻬﻞ ﻳﻠﺤﻘﻨﻲ ﺇﺛﻢ ﺑﺬﻟﻚ ﺃﻡ ﻻ؟
اﻟﺠﻮاﺏ: ﺗﺬﻛﺮ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺴﺎﺋﻞ ﺃﻥ ﻭاﻟﺪﻙ ﺃﺻﻴﺐ ﺑﻤﺮﺽ ﻭﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺟﺮاﺣﻴﺔ، ﻭﻟﻜﻨﻪ ﻻ ﻳﺮﻏﺐ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻭﺃﻧﻚ ﺃﻟﺤﺤﺖ ﻋﻠﻴﻪ، ﺃﻭ اﺣﺘﻠﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺟﺮﻳﺖ ﻟﻪ ﻓﻬﻞ ﻋﻠﻴﻚ ﺑﺬﻟﻚ ﺇﺛﻢ؟
ﻻ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻚ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ، ﻷﻧﻚ ﺗﺮﻳﺪ ﻟﻪ اﻟﺨﻴﺮ، ﻭﺗﺮﻳﺪ ﻟﻪ اﻟﻤﺼﻠﺤﺔ ﻭﻟﻢ ﺗﺮﺩ ﺑﻪ اﻟﻀﺮﺭ، ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻚ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﺑﻞ ﺃﻧﺖ ﻣﺤﺴﻦ ﻭﻳﺮﺟﻰ ﻟﻚ اﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ، ﻭﺣﺘﻰ ﻟﻮ ﺗﻮﻓﻲ ﻣﻦ ﺃﺛﺮ ﻫﺬﻩ اﻟﻌﻤﻠﻴﺔ، ﻣﺎ ﺩاﻣﺖ ﺃﻧﻬﺎ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﻣﺠﺮاﻫﺎ اﻟﻄﺒﻲ، ﻭﻟﻢ ﻳﺤﺼﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻔﺮﻳﻂ، ﻭاﻟﻄﺒﻴﺐ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﺨﺒﺮﺓ، ﻭﺗﻮاﻓﺮﺕ اﻟﺸﺮﻭﻁ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻚ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻷﻧﻚ ﻣﺤﺴﻦ ﻭاﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﻘﻮﻝ: {ﻣﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺤﺴﻨﻴﻦ ﻣﻦ ﺳﺒﻴﻞ} [ اﻟﺘﻮﺑﺔ: 91]
ﻭاﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ
Diterjemahkan oleh: Abu Abdirrohman Sofian