Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Panduan Ringkas Sebagai Imam Shalat Bag 2: Standar Minimal Seorang Imam

Setidaknya, seorang imam haruslah orang yang bisa melaksanakan shalat dengan sah. Barang siapa yang sah shalatnya, maka ia pun sah menjadi imam.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

كُلُّ مَن صَحَّت صَلَاتُهُ صَحَّت إِمَامَتُه إِلَّا المَرأَة بِالرَّجُلِ

Setiap orang yang sah shalatnya, maka ia sah menjadi imam. Kecuali seorang wanita (tidak boleh mengimami) lelaki (Liqaa’ al-Baab al-Maftuh (148/16)).

Agar shalat seseorang sah, setidaknya ia harus:

  1. Seorang muslim dengan akidah yang lurus.
  2. Memenuhi syarat, rukun, dan kewajiban dalam shalat.
  3. Bacaan al-Fatihahnya sah dari sisi makhraj, sifat huruf, maupun panjang pendeknya.

Seseorang yang tidak hafal bacaan al-Fatihah atau tidak benar bacaan al-Fatihahnya hingga merubah makna, tidak sah menjadi imam bagi orang yang benar bacaan al-Fatihahnya. Ini adalah pendapat al-Imam Malik dan al-Imam asy-Syafii, serta yang masyhur dalam madzhab Hanabilah.

Ada satu riwayat dari al-Imam Ahmad yang menyatakan sahnya. Namun, apabila hal itu diketahui, sebaiknya dihindari agar kita tidak melanggar bimbingan Nabi:

يؤمُّ القومَ أقرؤُهم لكتابِ اللهِ

Selayaknya yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling tepat/banyak bacaan al-Qurannya (H.R Muslim)


Disarikan dari kitab asy-Syarhul Kabiir karya Ibnu Qudamah (2/56)) dan asy-Syarhul Mumti’ karya Syaikh Ibn Utsaimin (4/248)).

Tinggalkan Balasan