Khotbah Jumat: Tadabbur Quran Surah Muhammad Ayat 19
Khotbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآَخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Pada khotbah kita kali ini, kita akan mengkaji makna surah Muhammad ayat ke-19. Di dalam ayat tersebut terdapat 4 hal yang akan kita kaji, yaitu:
Pertama: perintah untuk mempelajari ilmu,
Kedua: pernyataan tauhid atau keesaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Ketiga: perintah untuk memohon ampunan kepada Allah baik bagi diri maupun kaum beriman lainnya, dan
Keempat: keyakinan bahwa Allah Ta’ala Maha Mengetahui tempat-tempat perjalanan maupun tempat berlabuhnya kita.
Allah Ta’ala berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Ketahuilah (berilmulah) bahwasanya tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah, dan mohonlah ampunan untuk dosamu maupun untuk orang beriman laki dan wanita. Allah Maha Mengetahui tempat perjalanan maupun tempat berlabuh kalian
(Q.S Muhammad ayat 19)
Pada bagian pertama, ayat ini menyatakan:
فَاعْلَمْ
Ketahuilah (berilmulah)
Hal ini mengandung perintah untuk berilmu sebelum berucap maupun beramal.
Al-Imam al-Bukhari berdalil dengan kalimat pada ayat ini sebagai salah satu judul Bab dalam Shahih al-Bukhari:
بَاب الْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ
Bab: Ilmu adalah Sebelum Berucap dan Beramal
(Shahih al-Bukhari Kitabul Ilmi)
Maka saudaraku, kaum muslimin rahimakumullah…
Landasilah keyakinan, ucapan, maupun perbuatan kita dengan ilmu. Jangan berkeyakinan terhadap sesuatu sebelum tahu ilmunya. Jangan berucap atau berbuat tanpa dilandasi ilmu. Ilmu yang dimaksud adalah alQuran dan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam dengan pemahaman para Sahabat maupun para Ulama yang mengikuti mereka dengan baik.
Karena itu, Nabi shollallahu alaihi wasallam mewajibkan kepada setiap muslim baik laki maupun wanita untuk menuntut ilmu. Mencari ilmu bimbingan alQuran dan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam. Agar mereka bisa menjalani kehidupan ini secara benar, mampu beribadah kepada Allah sesuai dengan yang diridhai-Nya.
Baca Juga: Ungkapan: Kita Lebih Membutuhkan Adab yang Baik Meski Sedikit, Dibandingkan Banyaknya Ilmu
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim
(H.R Ibnu Majah)
Kemudian, di bagian kedua, dinyatakan pada ayat tersebut:
أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Sesungguhnya tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah
Hal ini menunjukkan bahwa semua sembahan selain Allah adalah batil. Segala macam bentuk peribadatan haruslah dipersembahkan untuk Allah Ta’ala semata. Apapun bentuk ibadah itu, baik shalat, puasa, zakat, haji, doa, tilawah alQuran, maupun ibadah hati seperti tawakkal, berharap dan takut yang bermakna ibadah, semuanya haruslah dipersembahkan untuk Allah Ta’ala semata.
إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُون
…sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah, sama sekali tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian. Harapkanlah rezeki kepada Allah semata, beribadahlah dan bersyukurlah hanya kepada-Nya. Kepada-Nya lah kalian akan dikembalikan
(Q.S al-Ankabuut ayat 17)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah Kedua:
الْحَمْدُ للهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيِّتِهِ وَإِلَهِيَّتِهِ وَأَسْمَاءِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Bagian yang ketiga dari pembahasan surah Muhammad ayat ke-19 adalah: perintah Allah agar beristighfar (memohon ampunan) untuk diri dan segenap orang beriman.
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Dan mohon ampunlah untuk dosamu dan untuk segenap kaum beriman laki maupun wanita
Kita bisa mengamalkan bagian dari ayat ini dengan beristighfar dalam bahasa Arab maupun bahasa yang kita pahami. Misalkan, dengan menyatakan:
رَبِّ اغْفِرْلِي وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Atau bisa diartikan dalam bahasa Indonesia: Wahai Rabbku, ampunilah aku dan segenap orang beriman laki maupun wanita
Seseorang yang beristighfar untuk segenap orang beriman laki maupun wanita, akan tercatat mendapatkan pahala sebanyak orang beriman laki maupun wanita. Sungguh, suatu catatan pahala yang sangat besar. Karena jumlah orang beriman laki dan wanita baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal sangatlah banyak. Bermilyar-milyar jumlahnya, bahkan lebih. Tidak bisa kita hitung secara persisnya. Hanya Allah Ta’ala saja yang tahu. Hanya dalam hitungan detik, pahala yang sangat besar itu bisa kita dapatkan.
Baca Juga: Mendoakan Ampunan Untuk Segenap Kaum Beriman
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ لِلْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَ مُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً
Barang siapa yang beristighfar untuk orang beriman laki-laki dan wanita maka Allah akan catatkan kebaikan untuknya sebanyak jumlah orang-orang beriman laki-laki dan wanita
(hadits dalam Shahihul Jami’)
Al-Imam ash-Shon’aniy rahimahullah menyatakan:
ظَاهِرُهُ يَعُمُّ الْأَحْيَاءَ وَالْأَمْوَات
Secara dzhahir (makna hadits ini) mencakup (kaum beriman) yang masih hidup maupun yang telah meninggal
(atTanwiir Syarh al-Jami’is Shoghir (10/19))
Permohonan ampunan kepada segenap kaum beriman laki maupun wanita itu juga menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka. Kita tidak egois. Tidak memikirkan diri sendiri. Ingin keselamatan untuk diri maupun orang lain. Demikian juga bagian dari dakwah kita pada hakikatnya adalah ingin kebaikan untuk bersama. Bukan untuk menjerumuskan atau membinasakan. Dakwah yang didasari oleh anNashihah, mengharapkan kebaikan, mudah memaafkan, bersemangat untuk selalu menyatukan, menghilangkan kebencian dan permusuhan di antara mereka. Demikianlah yang dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy dalam tafsirnya. Dakwah kita adalah dakwah yang mengharapkan rahmat dan ampunan Allah untuk diri kita maupun sesama.
Kemudian, di bagian keempat atau terakhir dari pembahasan tadabbur surah Muhammad ayat ke-19 ini, dinyatakan:
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Dan Allah Yang Maha Mengetahui tempat perjalanan kalian maupun tempat berlabuh kalian
Sahabat Nabi Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan:
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ، فِي الدُّنْيَا وَمَثْوَاكُمْ، فِي الْآخِرَة
Dan Allah Maha Mengetahui tempat berbolak-baliknya kalian di dunia, maupun tempat kembali kalian di akhirat (Tafsir Ibnu Abi Hatim)
Allah pula yang Maha Mengetahui segala aktivitas kita di siang hari dan ke mana kita berlabuh di malam hari.
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ
Dan Dialah (Allah) yang mewafatkan (menidurkan) kalian di malam hari dan Dia Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat di siang hari
(Q.S al-An’aam ayat 60)
Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita semua di surga-Nya yang penuh berlimpah kenikmatan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَأَجِرْنَا مِنْ مُضِلَّاتِ الْفِتَنِ مَا أَحْيَيْتَنَا
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْوَبَاءَ وَالْفِتَنَ
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا…
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
DIsampaikan oleh:
Abu Utsman Kharisman