Orang yang Mengejek Atau Menghina, Dikhawatirkan Akan Mengalami Musibah Seperti yang Diejekkan
Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:
لَوْ سَخِرْت مِنْ كَلْبٍ لَخَشِيت أَنْ أَكُونَ كَلْبًا
Kalau aku mengejek seekor anjing, sungguh aku khawatir aku menjadi anjing
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Sahabat Nabi Abu Musa al-Asy’ariy radhiyallahu anhu berkata:
لَوْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَرْضَعُ شَاةً فِي الطَّرِيقِ فَسَخِرْتُ مِنْهُ خِفْتُ أَنْ لاَ أَمُوتَ حَتَّى أَرْضَعَهَا
Kalau aku melihat seorang laki-laki menyusui kambing di jalan, kemudian aku mengejeknya, aku khawatir aku tidak akan mati hingga aku menyusui kambing juga
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Baca Juga: Ungkapan: Kita Lebih Membutuhkan Adab yang Baik Meski Sedikit, Dibandingkan Banyaknya Ilmu
Diriwayatkan bahwa saat Muhammad bin Sirin dipenjara karena utang, beliau teringat dan introspeksi diri serta mengira bahwa musibah yang beliau alami tersebut bisa jadi karena beliau pernah mengejek seseorang puluhan tahun sebelumnya, hingga beliau mendapat musibah tersebut.
وَكَانَ يَقُوْلُ عَيَّرْتُ رَجُلًا بِشَئٍ مِنْ ثَلَاثِيْنَ سَنَةً أَحْسِبُنِي عُوْقِبْتُ بِهِ وَكَانُوْا يَرَوْنَ أَنَّهُ عَيَّرَ رَجُلًا بِالْفَقْرِ فَابْتُلِيَ بِهِ
Dan beliau (Muhammad bin Sirin) berkata: Aku telah mencela seseorang dengan sesuatu pada 30 tahun lalu. Aku mengira bahwa aku mendapatkan hukuman dengan sebab itu. Mereka (para Sahabat Ibnu Sirin) berpandangan bahwasanya dulu beliau mencela seseorang karena kefakiran, sehingga beliau mendapat ujian dengan sebab itu
(riwayat Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq)
Oleh:
Abu Utsman Kharisman