Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Jawab:

Tidak ada batas minimal. Jika darah telah berhenti, berarti ia telah suci dari nifas dan segera mandi. Sedangkan batas maksimal adalah 40 hari.

Jika setelah 40 hari masih keluar darah, dilihat keadaannya. Jika terjadi di masa kebiasaan haid, maka itu adalah haid. Artinya, nifas bersambung dengan haid. Namun, jika selepas 40 hari tetap keluar darah dan itu bukan di masa haid, maka darah yang keluar adalah darah istihadhah.


Artikel relevan yang bermanfaat: Penentuan Batas Masa Haidh


Jika sebelumnya berhenti, kemudian keluar darah lagi selama masa sebelum 40 hari, maka itu masih terhitung nifas (penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin dan Abdul Muhsin al-Abbad).

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَتِ النُّفَسَاءُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقْعُدُ بَعْدَ نِفَاسِهَا أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Dari Ummu Salamah –radhiyallahu anha- beliau berkata: para wanita nifas di masa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam duduk (berdiam tidak sholat) setelah nifas (masa melahirkan) selama 40 hari atau 40 malam
(H.R Abu Dawud, dishahihkan al-Hakim disepakati adz-Dzahaby, dihasankan anNawawy disepakati Ibnu Hajar dan al-Albany)

 

Dikutip dari:
Buku “Fiqh Bersuci dan Sholat”, Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan