Memakai Jimat Adalah Kesyirikan (Bagian Keenam)
SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-32)
BAB KETUJUH:
TERMASUK PERBUATAN SYIRIK ADALAH MEMAKAI GELANG, BENANG, DAN SEMISALNYA UNTUK MENGHILANGKAN ATAU MENOLAK BALA’
Dalil Kelima:
عَنْ عَزْرَةَ قَالَ: دَخَلَ حُذَيْفَةُ عَلَى مَرِيضٍ، فَرَأَى فِي عَضُدِهِ سَيْرًا، فَقَطَعَهُ أَوِ انْتَزَعَهُ، ثُمَّ قَالَ: وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Dari ‘Azroh beliau berkata: Hudzaifah bin al-Yaman masuk ke tempat seorang yang sakit. Kemudian beliau melihat pada lengan orang tersebut terdapat tali kulit. Kemudian Hudzaifah memotongnya atau mencabutnya. Kemudian beliau membaca ayat (Yusuf ayat 106): (yang artinya) dan tidaklah kebanyakan mereka beriman kepada Allah kecuali mereka berbuat kesyirikan.
(Riwayat Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya)
Baca Bagian Sebelumnya: Memakai Jimat Adalah Kesyirikan (Bagian Kelima)
Penjelasan Status Atsar Hudzaifah
Sanad periwayatannya adalah sebagai berikut: Ibnu Abi Hatim menyatakan:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِشْكَابَ، ثنا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عَاصِمٍ الأَحْوَلِ، عَنْ عَزْرَةَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Husain bin Ibrohim bin Isykaab (beliau berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Yunus bin Muhammad (beliau berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Ashim al-Ahwal dari ‘Azroh, beliau berkata: . . .
Penjelasan para perawinya adalah sebagai berikut:
Muhammad bin al-Husain bin Ibrohim bin Isykaab: termasuk di antara rijaal al-Bukhari, sehingga jelas terpercaya.
Yunus bin Muhammad: termasuk di antara rijaal al-Bukhari dan Muslim, sehingga jelas terpercaya.
Hammaad bin Salamah: termasuk di antara rijaal al-Bukhari dan Muslim, sehingga jelas terpercaya.
‘Ashim al-Ahwal: termasuk di antara rijaal al-Bukhari dan Muslim, sehingga jelas terpercaya.
’Azroh (bin Abdirrohman al-Khuzaa’iy): dinyatakan tsiqoh oleh Yahya bin Main dan Ali bin al-Madiniy (al-Jarh wat Ta’dil karya Ibnu Abi Hatim).
Nampak jelas bahwa semua perawinya terpercaya. Hanya saja, sebagian Ulama menyatakan bahwa ‘Azroh tidak pernah bertemu dengan Hudzaifah, sehingga ada unsur kelemahan dalam riwayat ini, yaitu terputusnya sanad antara ‘Azroh dengan Hudzaifah.
Namun, ada riwayat lain yang menguatkan, yang tidak melalui jalur ‘Azroh, yaitu 2 periwayatan dari Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya:
- Melalui Zaid bin Wahb
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ، عَنْ يَزِيدَ، قَالَ: أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ وَهْبٍ، قَالَ : انْطَلَقَ حُذَيْفَةُ إِلَى رَجُلٍ مِنَ النَّخَعِ يَعُودُهُ، فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقْتُ مَعَهُ، فَدَخَلَ عَلَيْهِ وَدَخَلْتُ مَعَهُ، فَلَمَسَ عَضُدَهُ، فَرَأَى فِيهِ خَيْطًا، فَأَخَذَهُ فَقَطَعَهُ، ثُمَّ قَالَ : لَوْ مِتَّ وَهَذَا فِي عَضُدِكَ مَا صَلَّيْتُ عَلَيْكَ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Yazid beliau berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku Zaid bin Wahb beliau berkata: Hudzaifah pergi menjenguk seseorang dari Nakha’. Beliau pergi bersama saya. Kemudian beliau masuk dan saya pun masuk. Hudzaifah meraba lengan laki-laki yang sakit itu. Beliau melihat di tangan orang itu ada benang. Kemudian Hudzaifah mengambilnya dan memotongnya. Kemudian beliau berkata: Jika engkau meninggal dan di lenganmu ada benang ini, aku tidak akan menyolatkanmu. (Riwayat Ibnu Abi Syaibah no 23928)
Ali bin Mus-hir : termasuk di antara rijaal al-Bukhari dan Muslim, sehingga jelas terpercaya.
Yazid (bin Abi Ziyaad): dinyatakan ‘tsiqoh’ oleh al-‘Ijliy, dinyatakan ‘tidak kuat’ oleh anNasaai dalam ad-Dhuafaa’ wal matrukiin, juga dinyatakan ‘tidak kuat’ oleh Yahya bin Main.
Zaid bin Wahb: termasuk di antara rijaal al-Bukhari dan Muslim, sehingga jelas terpercaya. Zaid bin Wahb juga meriwayatkan hadits dari Hudzaifah secara langsung (Shahih al-Bukhari riwayat no 749, 4291, 6016, 6559).
- Melalui Abu Dzhibyaan
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي ظِبْيَانَ، عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ : دَخَلَ عَلِيٌّ عَلَى رَجُلٍ يَعُودُهُ، فَوَجَدَ فِي عَضُدِهِ خَيْطًا، قَالَ : فَقَالَ : مَا هَذَا ؟ قَالَ : خَيْطٌ رُقِيَ لِي فِيهِ، فَقَطَعَهُ، ثُمَّ قَالَ : لَوْ مِتَّ مَا صَلَّيْتُ عَلَيْكَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A’masy dari Abu Dzhibyaan dari Hudzaifah -radhiyallahu anhu- beliau berkata: Ali masuk untuk menjenguk seseorang (yang sakit) kemudian di lengan orang itu ada benang. Kemudian Ali bertanya: Apa ini? Orang itu menjawab: Benang yang aku diruqyah padanya. Kemudian Ali memotong benang itu dan berkata: Kalau engkau meninggal (dalam keadaan demikian, aku tidak akan menyolatkanmu). (Riwayat Ibnu Abi Syaibah no 23929, riwayatnya shahih semua perawinya adalah rijaal al-Bukhari dan Muslim)
Artikel Menarik Lainnya: Mencintai Para Sahabat Nabi
Penjelasan Dalil yang Kelima
Dua orang Sahabat Nabi Ali bin Abi Tholib dan Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu anhuma pernah menjenguk orang yang sakit yang sedang memakai jimat. Mereka berdua marah dan memotong jimat di tangan orang yang sakit itu. Kemudian mereka juga menyatakan: Jika engkau mati dalam keadaan demikian (memakai jimat) aku tidak akan menyolatkanmu.
Penulis:
Abu Utsman Kharisman