Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-13)


BAB KETIGA:
BARANGSIAPA YANG MEMURNIKAN TAUHID, MASUK SURGA TANPA HISAB

 

Dalil Ketiga:

عَنْ حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ أَيُّكُمْ رَأَى الْكَوْكَبَ الَّذِي انْقَضَّ الْبَارِحَةَ قُلْتُ أَنَا ثُمَّ قُلْتُ أَمَا إِنِّي لَمْ أَكُنْ فِي صَلَاةٍ وَلَكِنِّي لُدِغْتُ قَالَ وَكَيْفَ فَعَلْتَ قُلْتُ اسْتَرْقَيْتُ قَالَ وَمَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ قُلْتُ حَدِيثٌ حَدَّثَنَاهُ الشَّعْبِيُّ عَنْ بُرَيْدَةَ الْأَسْلَمِيِّ أَنَّهُ قَالَ لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَقَالَ سَعِيدٌ يَعْنِي ابْنَ جُبَيْرٍ قَدْ أَحْسَنَ مَنْ انْتَهَى إِلَى مَا سَمِعَ ثُمَّ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّهْطَ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلَ وَالنَّبِيَّ وَلَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقُلْتُ هَذِهِ أُمَّتِي فَقِيلَ هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ وَلَكِنْ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ ثُمَّ قِيلَ انْظُرْ إِلَى هَذَا الْجَانِبِ الْآخَرِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ هَذِهِ أُمَّتُكَ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ ثُمَّ نَهَضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ فَخَاضَ الْقَوْمُ فِي ذَلِكَ فَقَالُوا مَنْ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَعَلَّهُمْ الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا قَطُّ وَذَكَرُوا أَشْيَاءَ فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ تَخُوضُونَ فِيهِ فَأَخْبَرُوهُ بِمَقَالَتِهِمْ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَكْتَوُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ الْأَسَدِيُّ فَقَالَ أَنَا مِنْهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَنْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ قَامَ الْآخَرُ فَقَالَ أَنَا مِنْهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ (رواه أحمد)

Dari Hushain bin Abdirrohman beliau berkata: Saya pernah berada di sisi Said bin Jubair, beliau berkata: Siapa di antara kalian yang melihat bintang yang jatuh tadi malam? Aku berkata: Saya. Kemudian aku berkata: Waktu itu saya tidak dalam keadaan sholat. Tapi saya terkena sengat (kalajengking). Said bin Jubair berkata: Apa yang engkau lakukan. Aku berkata: Aku minta diruqyah. Said bin Jubair bertanya: Apa yang membuatmu melakukan hal itu? Aku berkata: sebuah hadits yang disampaikan kepada kami oleh asy-Sya’bi dari Buraidah al-Aslamu bahwasanya Nabi bersabda: Tidak ada ruqyah (yang terbaik) kecuali dari ‘Ain atau sengatan. Maka Said bin Jubair berkata: Sungguh baik perbuatan seseorang yang berhenti ketika mendengar (hadits).

Kemudian beliau berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Abbas dari Nabi shollallahu alaihi wasallam beliau berkata: Telah dinampakkan kepadaku (keadaan) umat-umat. Maka aku melihat ada seorang Nabi yang bersamanya sekelompok orang, dan aku melihat ada Nabi yang pengikutnya satu orang, dan aku melihat ada Nabi yang tidak ada seorangpun yang mengikutinya. Kemudian dinampakkan kepadaku sekelompok orang berjumlah besar. Aku berkata: Ini (sepertinya) umatku. Dikatakan kepadaku: ini adalah Musa dan kaumnya. Lihatlah kepada ufuk. Tiba-tiba nampak jumlah yang sangat besar. Kemudian dikatakan: Lihatlah ke sisi yang lain. Ternyata terlihat jumlah yang sangat besar. Kemudian dikatakan: Ini adalah umatmu. Bersama mereka ada 70 ribu yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Kemudian Nabi shollallahu alaihi wasallam bangkit, masuk (ke rumah beliau) dan manusia kemudian saling membicarakan (sabda Nabi tadi).

Mereka berkata: Siapa orang-orang yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab itu? Sebagian mereka berkata: Mungkin mereka adalah orang-orang yang menjadi Sahabat Nabi shollallahu alaihi wasallam. Sebagian mereka berkata: Mungkin itu adalah orang-orang yang terlahir dalam Islam dan tidak berbuat kesyirikan sedikitpun. Mereka juga menyebutkan kemungkinan lainnya. Kemudian Nabi shollallahu alaihi wasallam keluar menuju mereka.

Kemudian Nabi bertanya: apa yang kalian perbincangkan. Maka para Sahabat menyampaikan apa yang merek perbincangkan. Nabi bersabda: Mereka adalah orang-orang yang tidak minta kay (pengobatan dengan besi panas), tidak pula minta diruqyah, tidak pula bertathoyyur, dan bertawakkal hanya kepada Tuhannya. Maka Ukkasyah bin Mihshon al-Asady berdiri: Apakah saya termasuk di antara mereka wahai Rasulullah? Rasul bersabda: engkau termasuk di antara mereka. Orang lain kemudian berdiri: Apakah saya termasuk mereka wahai Rasulullah? Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Engkau telah didahului oleh Ukkasyah

(H.R Ahmad dengan sanad yang shahih, perawinya semuanya rijal al-Bukhari)


Baca bagian Sebelumnya: Keutamaan Memurnikan Tauhid (Bagian Ke-2)


Penjelasan:

Beberapa faidah yang bisa diambil dari hadits ini:

  1. Sikap Ulama Salaf yang berusaha menghindar dari perasaan riya’. Sebagaimana perbuatan Hushain bin Abdurrahman yang mengklarifikasi bahwa malam itu beliau tidak dalam keadaan sholat, khawatir orang menyangka beliau terjaga di malam itu karena sholat malam. Padahal beliau terjaga karena tersengat sengatan binatang berbisa (seperti kalajengking dan semisalnya).
  2. Sikap Ulama Salaf yang suka berdiskusi dalam hal ilmu Dien. Ketika menyampaikan sesuatu mereka meminta dalil atau menyampaikan dalil (al-Quran atau hadits). Sebagaimana percakapan Hushain bin Abdurrahman dengan Said bin Jubair itu.

Baca Juga: Komitmen Berpegang teguh Dengan Manhaj Salaf Meskipun Manusia Menjauhinya


  1. Para Nabi terdahulu ada yang pengikutnya tidak sampai sepuluh, ada yang pengikutnya hanya seseorang, dan bahkan ada yang tidak ada pengikutnya sama sekali. Tidak ada yang menjawab seruan Nabi itu. Ini menunjukkan bahwa dakwah Islam itu bukanlah tujuan utamanya mencari sebanyak-banyaknya pengikut. Para Nabi adalah orang-orang yang mendapat wahyu dari Allah, dengan metode dakwah terbaik, dan tingkat ketakwaaan terbaik, namun yang menjadi pengikut mereka tidak banyak.
  2. Pengikut Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah terbanyak dibandingkan pengikut para Nabi sebelumnya. Hal itu menunjukkan salah satu keutamaan Nabi kita Muhammad shollallahu alaihi wasallam dibandingkan Nabi-Nabi sebelumnya.
  3. Ada 70 ribu orang pengikut Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab karena mereka tidak pernah minta diobati dengan kay, tidak pernah minta diruqyah, tidak pernah bertathoyyur (menganggap sial dengan adanya sesuatu), dan murni ketawakkalannya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam riwayat yang lain, Nabi berdoa kepada Allah agar ditambah jumlah umatnya yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab.

فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا

Kemudian aku meminta tambah kepada Tuhanku Azza Wa Jalla, maka Dia menambah pada setiap satu orang 70 ribu (H.R Ahmad, Abu Dawud atThoyalisiy, Abu Ya’la, dinyatakan sanadnya jayyid oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, dan dishahihkan oleh al-Albany karena banyaknya jalur penguat).

7. Keutamaan Sahabat Nabi Ukkasyah bin Mishon, bahwa beliau termasuk orang yang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab.

 

Penulis: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan