Keutamaan-Keutamaan Tauhid, Yang Salah Satunya Sebagai Penghapus Dosa (Bagian Ke-2)
KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-8)
Bab Kedua
Keutamaan-Keutamaan Tauhid, Yang Salah Satunya Sebagai Penghapus Dosa
Dalil Kedua:
عَنْ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Dari Ubadah (bin as-Shoomit) -semoga Allah meridhainya- dari Nabi shollallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satunya tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya dan bahwa Isa hamba Allah dan utusanNya, dan Isa adalah kalimat (kun: Jadilah) dari Allah yang disampaikan ke Maryam dan ruh (dari makhluk Allah), al-Jannah (surga) adalah benar adanya, dan anNaar (neraka) benar adanya, Allah akan memasukkan dia ke surga sesuai kadar amalannya.
(H.R al-Bukhari)
Baca Bagian Sebelumnya: Keutamaan-Keutamaan Tauhid, Yang Salah Satunya Sebagai Penghapus Dosa (Bagian Pertama)
Penjelasan Dalil Kedua:
Penjelasan umum hadits ini: Allah akan memasukkan ke dalam al-Jannah seseorang yang bersaksi bahwa:
1. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satunya.
2. Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
3. Isa adalah hamba dan utusan Allah.
4. Isa adalah salah satu makhluk yang Allah ciptakan dengan ucapan ‘Kun’ (jadilah) yang ditiupkan ke rahim Maryam, sehingga Isa bisa terlahir tanpa ayah.
5. Al-Jannah (Surga) dan anNaar (Neraka) benar adanya. Al-Jannah balasan bagi orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya sedangkan anNaar balasan bagi orang yang kafir dan durhaka kepadaNya.
Makna ‘bersaksi’ dalam hadits tersebut tidaklah cukup hanya mengucapkan saja, namun juga terkandung syarat-syarat yang lain, sebagaimana penjelasan para Ulama dalam menyebutkan syarat-syarat Laa Ilaaha Illallah.
Artikel Terkait: Makna Dua Kalimat Syahadat
Syarat-syarat Laa Ilaaha Illallah ada 7, yaitu:
1. Mengetahui maknanya (al-‘Ilmu) (Q.S Muhammad:19)
2. Yakin dan tidak ragu akan kandungan maknanya (al-Yaqiin).(al-Hujuraat:15).
3. Menerima konsekuensi dari ucapan Laa Ilaaha Ilallaah dengan lisan dan hatinya serta tidak menolaknya (al-Qobuul) (Q.S as-Shoffaat:35).
4. Tunduk terhadap perintah dan larangan yang terkandung dalam Laa Ilaaha Illallah dan berserah diri kepada Allah (al-Inqiyaad).(Q.S Luqmaan:22).
5. Jujur dalam mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah (as-Shidq) (Q.S Ali Imron:167).
Sesuai antara apa yang diucapkan dengan yang diyakini dalam hati serta menjalankan konsekuensinya. Konsekuensinya adalah meninggalkan seluruh peribadatan kepada selain Allah.
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ
Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dan mengkufuri segala yang disembah selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, serta perhitungannya diserahkan kepada Allah (H.R Muslim)
6. Ikhlas dalam mengucapkannya karena Allah (al-Ikhlash).
Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, (hanya) mengharapkan Wajah Allah (ikhlas) (H.R al-Bukhari dan Muslim dari ‘Itban bin Malik)
7. Cinta terhadap kandungan yang terdapat dalam Laa Ilaaha Illallah (al-Mahabbah). (al-Baqoroh:165).
Pemulis: Abu Utsman Kharisman