Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Mengkhatamkan AlQuran Setiap Pekan itu Sudah Ringan Sekali Bagi Mereka

Abul ‘Aaliyah seorang Tabiin. Dulunya adalah seorang budak, hamba sahaya. Beliau terikat untuk melayani tuannya. Tapi beliau bisa menghafalkan alQuran.

Sebagai seorang budak yang juga hafal alQuran, Abul ‘Aaliyah bersama rekan-rekannya, sibuk bekerja melayani tuannya atau menyetorkan hasil kerja kepada tuannya di siang hari dan malam harinya mereka membaca alQuran sampai khatam. Namun hal itu terasa berat mereka rasakan. Saat bertemu dengan Sahabat Nabi, mereka mendapat arahan untuk mengkhatamkan alQuran pada setiap Jumat atau sepekan sekali. Hal itu ternyata sangat meringankan bagi mereka. Subhanallah.

Abul ‘Aaliyah mengisahkan:

Kami dahulu adalah para hamba sahaya. Di antara kami ada yang menyetorkan hasil kerja pada tuannya, ada pula yang melayani tuannya. Kami pun mengkhatamkan alQuran setiap malam sekali. Hal itu terasa berat bagi kami. Kami pun mengkhatamkan alQuran setiap dua malam sekali. Hal itu masih berat bagi kami. Kami pun mengkhatamkan setiap tiga malam sekali. Hal itu juga masih terasa berat bagi kami. Kami pun saling mengadukan hal itu satu sama lain. Kemudian kami bertemu dengan Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Mereka pun mengajarkan kepada kami untuk mengkhatamkan alQuran setiap Jumat atau setiap 7 hari. Kami pun shalat, bisa tidur (nyenyak), dan hal itu tidak memberatkan kami.

(Riwayat Ibnu Sa’ad dalam atThobaqootul Kubro)

Allahu Akbar ! Mengkhatamkan alQuran dalam sepekan, sudah dianggap sangat ringan bagi mereka. Setiap Jumat khatam. Mereka merasa kenikmatan besar, bisa beristirahat.

Namun bagi sebagian kita, mengkhatamkan alQuran dalam 40 hari saja mungkin terasa berat sekali. Allahul Mustaan. Begitu jauhnya kita dibandingkan Ulama Salaf. Memang Ulama Salaf adalah teladan dalam kebaikan.


Baca artikel terkait:

Jika Hati Kita Bersih, Tidak Akan Kenyang Dengan Bacaan AlQuran

Dikutip dari buku anak “Ayo Menghafal al-Quran (Kumpulan Motivasi dan Kisah Ulama dalam Menghafal dan Menjaga Hafalan al-Quran)”, Abu Utsman Kharisman, penerbit Pena Hikmah

Tinggalkan Balasan