Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Khutbah Jumat yang disampaikan oleh al Ustadz Abu Utsman Kharisman di masjid al-Kholil Abu Tauhid Sidoarjo, 15 Dzulhijjah 1440 H/16 Agustus 2019 M

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}, وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ: {وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} وَقَالَ الله عَزَّ جَلَّ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا () يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا}. أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullaah…

Ilmu agama sangat dibutuhkan oleh setiap orang muslim. Karena itu Nabi shollallahu alaihi wasallam mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu agama.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ إِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْءٍ حَتَّى الْحِيْتَانُ فِي الْبَحْرِ

Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai-sampai ikan di lautan (H.R Ibnu Abdil Barr dalam al-Ilmu, dishahihkan Syaikh al-Albaniy dalam Shahih al-Jaami’us Shoghir)

Para Ulama menjelaskan bahwa menuntut ilmu yang wajib adalah menuntut ilmu agama, yang dengan ilmu itu seseorang mengetahui apa kewajibannya terhadap Allah dan kewajibannya terhadap sesama. Ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu yang bersumber dari alQuran dan Sunnah Nabi dengan pemahaman para Sahabat.

Seseorang harus tahu bagaimana mentauhidkan Allah. Seorang muslim harus tahu apa saja bentuk kesyirikan, agar ia jauhi dan tinggalkan. Seorang muslim harus tahu bagaimana tata cara sholat yang benar, apa saja syarat-syarat sah sholat, rukun, kewajiban, dan sunnah-sunnah di dalamnya. Bagi yang berharta, ia harus tahu ketentuan-ketentuan zakat maupun haji. Bagi yang berdagang, dia harus tahu fiqh perniagaan. Bagi yang menikah ia harus tahu hak-hak pasangan terhadapnya, dan apa saja kewajiban dia.

Bagi seorang ayah ia harus tahu bagaimana cara mendidik anaknya sesuai bimbingan alQuran dan hadits. Bagi seorang anak ia harus tahu bagaimana cara berbakti kepada orangtua. Dalam hidup ini, ketika berinteraksi dengan sesama manusia, seseorang muslim harus tahu bagaimana akhlak yang mulia yang diajarkan Nabi. Semua harus diketahui ilmunya.

Seluruh kehidupan manusia harus didasarkan pada ilmu agama. Sejak ia membuka mata, hingga ia pejamkan kembali, seluruh aktivitasnya haruslah didasari oleh ilmu. Apa yang diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya, apa yang dilarang. Apa hukumnya, apakah perbuatan dan ucapan ini halal, ataukah haram. Dia harus mengetahuinya karena setiap amal perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.

Memang ilmu yang dipelajari tidaklah harus detail dan rinci. Namun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Bagi masyarakat umum, ia harus tahu ilmunya, setidaknya secara global. Sebagai panduan untuk bertindak dan melangkah agar tidak terjatuh ke dalam dosa.

Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk meminta kepada Allah tambahan ilmu.

…وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

…dan katakanlah: Wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu padaku (Q.S Thoha ayat 114)

Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan:

كُلُّ الْعُلُومِ سِوَى الْقُرْآنِ مَشْغَلَةٌ … إِلَّا الْحَدِيثَ وَإِلَّا الْفِقْهَ فِي الدِّينِ
الْعِلْمُ مَا كَانَ فِيهِ قَالَ حَدَّثَنَا … وَمَا سِوَى ذَاكَ وَسْوَاسُ الشَّيَاطِينِ

Semua ilmu selain al-Quran adalah menyibukkan…kecuali hadits, dan fiqh dalam Dien…
Ilmu itu adalah yang didalamnya terdapat kata ‘haddatsanaa’ (telah menyampaikan hadits kepada kami)…selain itu adalah was-was dari syaithan (Thobaqot asySyaafiyyah al-Kubro (1/297))

al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menyatakan:

النَّاسُ مُحْتَاجُونَ إلَى الْعِلْمِ قَبْلَ الْخُبْزِ وَالْمَاءِ لِأَنَّ الْعِلْمَ يَحْتَاجُ إلَيْهِ الْإِنْسَانُ فِي كُلّ سَاعَةٍ وَالْخُبْزُ وَالْمَاءُ فِي الْيَوْمِ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ

Manusia lebih membutuhkan ilmu agama dibandingkan roti dan air (makanan dan minuman). Karena ilmu dibutuhkan setiap saat sedangkan roti dan air dibutuhkan sekali atau dua kali dalam sehari (al-Adaabusy Syar’iyyah (2/111))

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan ilmu yang bermanfaat kepada kita….

باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
قَاَلَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيم

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Allah Ta’ala meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu agama.

…يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…

…Allah mengangkat orang beriman dan orang berilmu di antara kalian beberapa derajat…(Q.S al-Mujadilah ayat 11)

Bersemangat menuntut ilmu agama, akan menghantarkan seseorang ke Surga. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) membaca Kitab Allah dan saling mempelajarinya satu sama lain kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan diliputi oleh rahmat, para Malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi-Nya (H.R Muslim dari Abu Hurairah)

Menuntut ilmu agama adalah bagian dari jihad.

مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلَّا لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ

Barangsiapa yang datang ke masjidku ini, tidak mengharapkan kecuali kebaikan yang dipelajari atau yang diajarkannya, maka ia seperti berjihad di jalan Allah. Barangsiapa yang datang bukan dengan niat itu, maka ia seperti seseorang yang melihat pada barang milik orang lain (H.R Ibnu Majah, dinyatakan sanadnya shahih oleh al-Bushiry sesuai syarat Muslim)

Seorang yang berangkat menuju masjid untuk mempelajari atau mengajarkan ilmu keutamaannya seperti berhaji.

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيْدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتَهُ

Barangsiapa yang berangkat menuju masjid tidak menginginkan kecuali mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka itu seperti pahala haji yang sempurna pelaksanaan hajinya (H.R atThobaroniy dinyatakan hasan shahih oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib)

Menuntut ilmu agama lebih utama dibandingkan ibadah sunnah lainnya

Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:

لَئِنْ أَجْلِسَ مَجْلِسَ فِقْهٍ سَاعَةً أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ صِيَامِ يَوْمٍ وَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Seandainya aku duduk sesaat di majelis ilmu fiqh, lebih aku sukai dibandingkan puasa sehari dan qiyamul lail semalam (al-Madkhal ilas Sunan al-Kubro lil Baihaqiy (1/362))

Sahabat Nabi Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu berkata:

مُذَاكَرَةُ الْعِلْمِ سَاعَةً خَيْرٌ مِنْ إحْيَاءِ لَيْلَةٍ

Mengkaji permasalahan ilmu agama sesaat lebih baik dibandingkan menghidupkan malam (dengan qiyaamul lail)(al-Madkhal ilas Sunan al-Kubro lil Baihaqiy (1/360))

al-Imam asySyafi’i rahimahullah menyatakan:

طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ النَّافِلَةِ

Menuntut ilmu lebih utama dibandingkan sholat nafilah (sunnah)(Musnad asy-Syaafi’i (1/249))

Namun, hendaknya ketika kita belajar ilmu agama, harus pada seseorang benar manhaj dan akidahnya. al-Fudhail bin Iyaadl rahimahullah berkata:

إِنَّ للهِ مَلَائِكَةً يَطْلُبُوْنَ حِلَقَ الذِّكْرِ ، فَانْظُرْ مَعَ مَنْ يَكُوْنُ مَجْلِسَكَ ، لَا يَكُوْنُ مَعَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ ، فَإِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ ، وَعَلَامَةُ النِّفَاقِ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ وَيَقْعَدُ مَعَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ

Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang mencari halaqoh (majelis-majelis) dzikir (majelis ilmu). Perhatikanlah bersama siapa engkau duduk. Jangan duduk bersama ahlul bid’ah. Karena sesungguhnya Allah tidaklah melihat kepada mereka. Dan tanda kemunafikan adalah seseorang bangkit dan duduk bersama ahlul bid’ah (Hilyatul Awliyaa’ karya Abu Nuaim (8/103))

Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala memberikan petunjuk dan ampunan kepada segenap kaum muslimin….

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا…
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ ,”إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Tinggalkan Balasan