Buah Manis Kesabaran Meninggalkan Hal yang Terlarang, Meskipun Disukai
Al ‘Allamah Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah menyatakan:
من ترك لله شيئا عوضه الله خيرا منه كما ترك يوسف الصديق عليه السلام امرأة العزيز لله واختار السجن على الفاحشة فعوضه الله أن مكنه في الأرض يتبوأ منها حيث يشاء وأتته المرأة صاغرة سائلة راغبة في الوصل الحلال فتزوجها فلما دخل بها قال هذا خير مما كنت تريدين فتأمل كيف جزاه الله سبحانه وتعالى على ضيق السجن أن مكنه في الأرض ينزل منها حيث يشاء
Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan gantikan yang lebih baik untuknya.
Sebagaimana (Nabi) Yusuf as-Shiddiq alaihis salaam meninggalkan istri pejabat (imro-atul aziiz) karena Allah dan lebih memilih penjara (agar terhindar dari perbuatan keji), Allah gantikan kepadanya kedudukan di bumi yang Allah tempatkan sesuai dengan yang dikehendakinya. Wanita itu kemudian datang kepadanya dalam keadaan hina, berharap, dan meminta kepadanya untuk mendapatkan hal yang halal. Maka Yusuf (setelah meninggalnya suami wanita itu, pent) menikahinya.
Ketika Yusuf masuk (pertama kali) menemuinya, ia berkata: “Bukankah ini lebih baik dibandingkan yang engkau inginkan (dulu).” Maka perhatikanlah bagaimana Allah Ta’ala membalasnya atas (kesabaran merasakan) kesempitan penjara digantikan dengan kekokohan (jabatan) di muka bumi ia bisa menempati posisi yang diinginkannya.
Sumber rujukan: Raudhatul Muhibbin, 1/445
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman