Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Apakah yang Dimaksud dengan Zakat Fithri?

Zakat fithri adalah zakat dalam bentuk bahan makanan pokok yang dikeluarkan di akhir Ramadhan, diwajibkan kepada seluruh kaum muslimin yang mampu untuk diserahkan kepada fakir miskin.

Banyak saudara kita menyebut dengan zakat fitrah. Namun, sebutan dalam lafadz-lafadz hadits adalah zakatul fithri atau shodaqotul fithri. Al-Fithr artinya adalah berbuka. Zakat fithri adalah zakat yang dikeluarkan pada saat awal masuk Syawwal/ di akhir Ramadhan karena terkait dengan bolehnya kaum muslimin kembali berbuka (setelah sebulan penuh berpuasa).

Apa Tujuan dari Zakat Fithri?

Pembayaran zakat fithri dimaksudkan sebagai pembersih bagi puasa seorang muslim dari perbuatan-perbuatan sia-sia dan rofats (ucapan/perbuatan kotor), sekaligus sebagai pemberian makanan untuk orang-orang miskin.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ

Dari Ibnu Abbas –radhiyallahu anhuma- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mewajibkan zakat fithri sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan rofats dan pemberian makanan untuk orang-orang miskin. (H.R Abu Dawud)

Tujuan pemberian makanan pada fakir miskin di akhir Ramadhan tersebut adalah agar mereka tidak meminta-minta dan ikut dalam kegembiraan pada saat Iedul Fithri.

Siapa yang Diwajibkan Mengeluarkan Zakat Fithri?

Zakat fithri wajib dikeluarkan oleh semua kaum muslimin yang mampu: baik kecil maupun dewasa, laki-laki maupun wanita.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاةِ

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mewajibkan zakat fithri satu sho’ kurma, atau satu sho’ gandum, bagi budak, orang yang merdeka, laki, perempuan, anak kecil, dewasa dari kaum muslimin dan Rasul memerintahkan untuk ditunaikan sebelum keluarnya manusia menuju sholat (Ied). (H.R alBukhari dan Muslim)

Seseorang yang mengeluarkan zakat fithr adalah seorang yang mampu. Kriteria mampu adalah memiliki kelebihan makanan bagi dia dan keluarga yang menjadi tanggungannya dalam sehari semalam menjelang Iedul Fithri.

مَنْ سَأَلَ وَعِنْدَهُ مَا يُغْنِيهِ فَإِنَّمَا يَسْتَكْثِرُ مِنَ النَّارِ. فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا يُغْنِيهِ؟ أَنْ يَكُونَ لَهُ شِبْعُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ أَوْ لَيْلَةٍ وَيَوْمٍ

Barangsiapa yang meminta-minta sedangkan ia memiliki sesuatu yang mencukupinya, maka (pada hakikatnya) ia sedang memperbanyak api neraka. Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang mencukupinya (kadar kecukupan). Rasul bersabda: Ia memiliki sesuatu yang mengenyangkannya sehari semalam atau semalam dan sehari. (H.R Abu Dawud dan al-Baihaqy)


Baca juga artikel terkait:

Kajian Zakat: Definisi, Kedudukan, dan Keutamaan Zakat

Syarat-Syarat Kewajiban Zakat

Zakat Emas, Perak, dan Uang


Kapan Waktu Dikeluarkannya Zakat Fithri?

Batas akhir pengeluaran zakat fithr adalah sebelum sholat Ied. Sedangkan batas awal adalah 2 hari sebelum Iedul Fithri (malam 28 Ramadhan).

وَكَانُوا يُعْطُونَ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ

Dan mereka (para Sahabat Nabi) memberikan (zakat fithr) sebelum Iedul Fithri sehari atau dua hari (sebelumnya). (H.R alBukhari no 1415 dari Ibnu Umar)

مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنْ الصَّدَقَاتِ

Barangsiapa yang menunaikannya sebelum sholat (Ied), maka itu adalah zakat yang diterima. Barangsiapa yang menunaikannya setelah sholat (Ied), maka itu (terhitung) shodaqoh (saja). (H.R Abu Dawud dari Ibnu Abbas)

Secara asal, awal mula diwajibkan pembayaran zakat fithr adalah pada saat Maghrib berakhirnya bulan Ramadhan atau awal bulan Syawwal. Bagi yang meninggal sebelum itu, tidak wajib zakat fithri baginya (Fiqhul Ibaadaat karya Syaikh Ibnu Utsaimin hal 211).

Pembayaran zakat fithri sehari atau dua hari sebelum hari raya adalah sebagai bentuk kehati-hatian yang diperbolehkan (dicontohkan para Sahabat Nabi).

Apakah yang Dikeluarkan dari Zakat Fithri?

Yang dikeluarkan adalah bahan makanan pokok.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا نُعْطِيهَا فِي زَمَانِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu beliau berkata: Kami memberikan (zakat fithr) di masa Nabi shollallahu alaihi wsallam: 1 sho’ makanan. (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Kalau di Indonesia, bisa berupa beras. Takarannya adalah 1 sho’ yang jika dikonversikan ke dalam kg adalah sekitar 2,25 hingga 3 kg. Sebenarnya, takaran sho’ adalah 4 kali cidukan penuh 2 telapak tangan laki-laki dewasa yang ukuran tangannya sedang.

Bolehkah Zakat Fithr Diberikan Kepada Selain Fakir Miskin?

Pendapat yang benar dari para Ulama’ adalah zakat fithr hanya diberikan kepada fakir dan miskin saja. Berbeda dengan zakat maal yang bisa diberikan kepada 8 golongan, tidak khusus untuk fakir miskin. Zakat fithr khusus untuk fakir miskin saja, sebagaimana atsar dari Ibnu Abbas:

وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ

dan (zakat fithr) adalah pemberian makanan untuk orang-orang miskin. (H.R Abu Dawud)

Dikutip dari buku “Ramadhan Bertabur Berkah”, Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan