Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Pemuda yang Ingin Bertobat dari Perbuatan Onani dan Homoseksual di Masa Lalu

Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah nomor 3757

Pertanyaan:

Saya adalah seorang pemuda berusia 16 tahun, pelajar di tahun ke-2 tingkat ats-Tsanawiy. Saya shalat dan berpuasa, membaca alQuran, melakukan qiyamul lail di bulan Ramadhan, mengerjakan sunnah-sunnah yang mampu saya lakukan. Namun, teman-teman yang buruk memberikan pengaruh yang buruk pada saya. Mereka mengajari saya kebiasaan-kebiasaan yang buruk, seperti onani dan homoseksual (sodomi).

Saya telah mengetahui dari membaca sebagian kitab-kitab Islam bahwa balasan bagi orang yang melakukan perbuatan kedua (homoseksual) adalah rajam, atau dibakar, atau dilempar dari gedung tinggi. Karena hal itu terdapat dalam alQuran. Saya berharap fatwa akan apa yang semestinya saya lakukan. Dengan memperhatikan keadaan pemerintahan (di negara saya, pent) yang tidak Islami. Apakah boleh bagi seseorang mengqishosh (menerapkan hukum bunuh, pent) untuk dirinya sendiri, atau apa yang seharusnya saya lakukan?

Jawaban al-Lajnah ad-Daaimah:

Pertama: Onani (masturbasi) dengan tangan yang dikenal dengan sebutan al-Adatus Sirriyyah adalah terlarang secara syariat. Berdasarkan keumuman firman Allah Ta’ala:

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap para istri mereka atau hamba sahaya milik mereka. Sesungguhnya mereka dalam hal itu tidaklah tercela (Q.S al-Mu’minun ayat 5-6)

Juga karena pada perbuatan tersebut terdapat mudarat-mudarat. Wajib bagimu untuk meninggalkan onani tersebut, bertobat kepada Allah dengan tobat yang jujur. Semoga Allah menerima tobatmu dan mengampuni dosamu.

Kedua: Perbuatan homoseksual (sodomi) adalah termasuk perbuatan keji dosa besar. Hukuman secara syariat adalah dibunuh. Barang siapa yang di hadapan Waliyyul Amr ada pengakuan, atau ada 4 saksi, wajib ditegakkan hukum had padanya. Sedangkan orang yang Allah tutupi (tidak diketahui atau ditetapkan oleh waliyyul amr, pent) terhadapnya, hendaknya ia bertobat kepada-Nya Yang Maha Suci, memohon ampun, dan menjauhi perbuatan keji yang dimurkai tersebut. Semoga Allah menerima tobatnya dan mengampuni dosanya. 

Kami meminta kepada Allah taufiq untukmu dalam menjalankan kewajiban-kewajiban syariat, menjauhi perbuatan-perbuatan keji yang nampak maupun yang tersembunyi. Sesungguhnya Dia (Allah) Yang Maha Suci adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Juga haram bagimu untuk bunuh diri. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا 

Dan janganlah kalian membunuh diri kalian. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian (Q.S anNisaa’ ayat 29)

Demikian juga terdapat (hadits) Nabi shollallahu alaihi wasallam yang memberikan ancaman yang keras bagi seorang muslim yang bunuh diri. Tobat yang benar akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya.

Hanya milik Allahlah taufiq. Semoga sholawat dan keselamatan dari Allah tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para Sahabat beliau.

Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Iftaa’ (Komite Tetap Pembahasan Ilmu dan Fatwa)

Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz

Wakil: Abdurrazzaq Afifi

Anggota: Abdullah bin Ghudayyan

Anggota: Abdullah bin Qu’ud

 

Naskah Asli dalam Bahasa Arab

الفتوى رقم ( 3757 )

س : إني شاب في السادسة عشرة من العمر ، وطالب بالثانية ثانوي، وأصلي وأصوم، وأقرأ القرآن، وأقوم في رمضان، وأؤدي ما أستطيع عليه من السنن ، ولكن قرناء السوء لا تخلو منهم الدنيا ، وقد علموني عادات سيئة ، منها نكاح اليد واللواط ، وقد علمت من قراءتي لبعض الكتب الإسلامية أن جزاء من فعل الثانية الرجم ، أو الحرق ، أو الرمي من أعلى بناء ، ولأن ذلك جاء في القرآن ؛ لذا أرجو الفتوى بما أعمل ؟ نظرا لأن الحكومة غير إسلامية ، فهل يجوز للإنسان أن يقتص من نفسه ، أو ماذا أفعل ؟

ج : أولا : الاستمناء باليد المعروف بالعادة السرية محرم شرعا ؛ لعموم قوله تعالى : {وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ } { إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ } ولما في ذلك من الضرر . فعليك أن تترك هذه العادة السيئة وتتوب إلى الله توبة صادقة ؛ عسى الله أن يتوب عليك ويغفر ذنبك .

ثانيا : اللواط من كبائر الفواحش ، وعقوبته الشرعية القتل ، ومن ثبت عليه ذلك عند ولي الأمر بالإقرار ، أو بأربعة شهود وجب إقامة الحد عليه ، ومن ستر الله عليه فليتب إليه سبحانه ، ويستغفره ، ويجتنب هذه الفاحشة الممقوتة ، عسى أن يتوب الله عليه ويغفر ذنبه ، ونسأل الله لك التوفيق لأداء الواجبات الشرعية ، واجتناب الفواحش ما ظهر منها وما بطن ، ، فإنه سبحانه هو الغفور الرحيم ، ويحرم عليك أن تقتل نفسك ؛ لقوله تعالى : { وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا } ولما ثبت عنه – صلى الله عليه وسلم – من الوعيد الشديد في قتل المسلم نفسه ، والتوبة النصوح تجب ما قبلها .

وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .

 

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضو … عضو … نائب الرئيس … الرئيس

عبد الله بن قعود … عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي … عبد العزيز بن عبد الله بن باز

 

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan