Rab 26 Safar 1447AH 20-8-2025AD

Kedekatan Nasab dengan Rasulullah Tidaklah Bermanfaat Jika Tidak Diiringi Iman dan Amal Sholih

Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah menyatakan:

Sebagian mereka berkata: “Saya termasuk Ahlul Bait”, dan menyandarkan diri dengan status demikian. Tidak memperhatikan amal shalih. Ia menyangka bahwasanya dirinya termasuk Ahlul Bait sudahlah cukup. Ini adalah tipu daya dari setan.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sendiri bersabda kepada putrinya yang merupakan pemuka para wanita: “Silakan minta kepadaku harta yang aku punya sekehendakmu, aku tidak mampu melindungi engkau dari Allah sedikitpun” (H.R al-Bukhari dan Muslim, pen). Padahal itu adalah putri beliau yang termasuk Ahlul Bait yang terdepan. “Aku tidak mampu melindungi engkau dari Allah sedikitpun”. 

Bagaimana bisa datang orang setelahnya dan berkata: “Aku adalah Ahlul Bait”, kemudian ia bersandar dengan itu, orang-orang mengambil keberkahan dengannya, mengusap-usapkan diri pada badannya, menjilat (mencium) telapak kakinya dan menyangka bahwasanya perbuatan ini akan menyelamatkan mereka dari adzab Allah. Ini adalah kebatilan dan tipu daya. Tidak ada keselamatan melainkan dengan amal shalih.

Abu Lahab dan Abu Tholib yang termasuk paman Rasulullah shollallahu alaihi wasallam ketika tidak beriman, tidaklah bermanfaat bagi mereka hubungan kekerabatan dengan Rasul shollallahu alaihi wasallam. Sedangkan Bilal, Ammar bin Yasir, Shuhaib, dan Khobbaab adalah mantan-mantan budak. Namun mereka kemudian menjadi para pemuka Muhajirin, para pemuka orang-orang beriman. Tidaklah memudaratkan mereka status sebagai keturunan mantan budak.

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda tentang Salman al-Farisiy: “Salman termasuk dari kami Ahlul Bait”. Semoga Allah meridhai (para Sahabat) seluruhnya.

Sebab (keselamatan) adalah iman dan amal sholih. Sekadar seseorang termasuk Ahlul Bait atau termasuk kerabat Rasul, tidaklah bermanfaat sama sekali. Sebagaimana tidak bermanfaatnya status Abu Tholib dan Abu Lahab maupun orang lain yang termasuk kerabat Rasul shollallahu alaihi wasallam ketika mereka tidak beriman.


Sumber: I’anatul Mustafid Bi Syarhi Kitabit Tauhid (1/219)

Naskah dalam Bahasa Arab

قال الشيخ صالح الفوزان حفظه الله تعالى :

يقول بعضهم: أنا من أهل البيت، ويتكّل على هذا، ولا يَحْفَل بالأعمال الصالحة، يظن أن كونه من أهل البيت يكفي، وهذا غرور من الشيطان، هذا الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول لابنته سيدة نساء العالمين، يقول لها: “سليني من مالي ما شئت، لا أُغني عنك من الله شيئاً” وهي بنته، أليست في مقدمة أهل البيت؟، “لا أُغني عنك من الله شيئاً” فكيف يأتي من يأتي ويقول: أنا من أهل البيت، ويتكِّل على هذا، ويتبرك الناس به، ويتمسّحون به، ويَلْحَسُون أقدامه، ويظنون أن هذا ينجيهم من عذاب الله، هذا باطل وغرور، ولا نجاة إلاّ بالأعمال الصالحة.

هذا أبو لهب، وأبو طالب، وهم أعمام الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لما لم يؤمنوا لم ينفعهم قرابتهم من الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

وهذا بلال، وعمّار بن ياسر، وصُهَيب، وخبّاب موالي، وصاروا من سادات المهاجرين، ومن سادات المؤمنين، ما ضرهم أنهم موالي، وقال في سلمان الفارسي: “سلمان منّا أهل البيت” رضي الله تعالى عن الجميع، والسبب: الإيمان والعمل الصالح، فمجرد كون الرجل من أهل البيت، أو من قرابة الرسول لا يُغني عنه شيئاً، ولا ينفعه شيئاً، كما لم ينفع أبا طالب وأبا لهب وغيرهم من عشيرة الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لما لم يؤمنوا

إعانة المستفيد بشرح كتاب التوحيد 1\219

Catatan Penerjemah:

Hadits yang artinya: Salman termasuk dari kami Ahlul Bait, diperselisihkan keshahihannya oleh para Ulama. Sebagian Ulama yang menshahihkan adalah as-Suyuthiy dan al-Hakim. Sedangkan adz-Dzahabiy dan Syaikh al-Albaniy termasuk melemahkan. Wallaahu A’lam.

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan