Kesalahan yang Bukan Karena Kesombongan Lebih Bisa Diharapkan Pertobatannya
al-Imam al-Qurthubiy rahimahullah menyatakan:
فَإِذَا كَانَتْ خَطِيئَةُ الرَّجُلِ فِي كِبْرٍ فَلَا تَرْجُهُ، وَإِنْ كَانَتْ خَطِيئَتُهُ فِي مَعْصِيَةٍ فَارْجُهُ، وَكَانَتْ خَطِيئَةُ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَعْصِيَةً، وَخَطِيئَةُ إِبْلِيسَ كِبْرًا.
Jika kesalahan seseorang karena kesombongan, janganlah engkau terlalu berharap. Namun jika kesalahannya karena kemaksiatan (khilaf), harapkanlah (kebaikan darinya untuk bertobat, pen). Karena kesalahan Adam alaihissalam adalah berupa kemaksiatan. Sedangkan kesalahan Iblis berupa kesombongan (Tafsir al-Qurthubiy/al-Jami’ li Ahkaamil Quran 1/295)