Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Atsar Sahabat Nabi Ubay bin Kaab dan Umar tentang Sebagian Peristiwa pada Hari Kiamat

Sahabat Nabi Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu menyatakan:

سِتُّ آيَاتٍ قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ: بَيْنَمَا النَّاسُ فِي أَسْوَاقِهِمْ إِذْ ذَهَبَ ضَوْءُ الشَّمْسِ، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ، إِذْ وَقَعَتِ الْجِبَالُ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ، فَتَحَرَّكَتْ، وَاضْطَرَبَتْ، وَاخْتَلَطَتْ، فَفَزِعَتِ الْجِنُّ إِلَى الْإِنْسِ، وَالْإِنْسُ إِلَى الْجِنِّ، فَاخْتَلَطَتِ الدَّوَابُّ، وَالطَّيْرُ، وَالْوُحُوشُ، فَمَاجُوا بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ، {وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ} [التكوير: 5] ، قَالَ: «انْطَلَقَتْ» ، {وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ} [التكوير: 4] قَالَ: «أَهْمَلَهَا أَهْلُهَا» ، {وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ} [التكوير: 6] قَالَتِ الْجِنُّ لِلْإِنْسِ: نَحْنُ نَأْتِيكُمْ بِالْخَبَرِ، انْطَلَقُوا إِلَى الْبَحْرِ فَإِذَا هُوَ نَارٌ تَأَجَّجُ، قَالَ: «فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ تَصَدَّعَتِ الْأَرْضُ صَدْعَةً وَاحِدَةً إِلَى الْأَرْضِ السَّابِعَةِ السُّفْلَى، وَإِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ الْعُلْيَا، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ جَاءَتْهُمْ رِيحٌ فَأَمَاتَتْهُمْ» (رواه ابن أبي الدنيا في الأهوال)

Ada 6 tanda yang akan terjadi sebelum hari kiamat: Ketika manusia sedang berada di pasar mereka, tiba-tiba lenyaplah sinar matahari. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba gunung runtuh hingga permukaan bumi. Bumi pun bergerak, berguncang, dan bercampur. Maka jin pun minta tolong kepada manusia dan manusia pun minta tolong kepada jin. Bercampurlah para hewan, burung, dan binatang liar.

وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ

Dan ketika binatang liar dikumpulkan (Q.S atTakwir ayat 5)

Mereka pun pergi

وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ

Dan ketika unta yang hamil sepuluh bulan dibiarkan (Q.S atTakwir ayat 4)

(Unta yang sangat berharga itu) diabaikan oleh pemiliknya

وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ

dan ketika laut menjadi api yang menyala (Q.S atTakwir ayat 6)

Jin berkata kepada manusia: Kami akan mencari tahu apa yang terjadi. Mereka pun pergi ke laut, ternyata telah menjadi api yang menyala-nyala. Kemudian terbelahlah bumi hingga lapisan ke-7 yang terbawah dan langitpun terbelah hingga langit ke-7. Pada saat mereka dalam kondisi demikian, tiba-tiba bertiuplah angin yang mematikan mereka

(riwayat Ibnu Abid Dunya dalam kitab al-Ahwaal, Ibnu Jarir dalam tafsirnya dengan sanad yang hasan, dinukil pula oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya)

Penafsiran Umar bin al-Khoththob radhiyallahu anhu terhadap ayat ke-7 surah atTakwir:

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: {وَإِذَا ‌النُّفُوسُ ‌زُوِّجَتْ} [التكوير: 7] قَالَ: هُمَا الرَّجُلَانِ يَعْمَلَانِ الْعَمَلَ يَدْخُلَانِ بِهِ الْجَنَّةَ أَوِ النَّارَ

Dari anNu’man bin Basyir ia berkata: Aku mendengar Umar berkata (tentang firman Allah yang artinya): “dan ketika jiwa-jiwa dipasangkan” (Q.S atTakwir ayat 7), itu adalah 2 orang laki-laki yang sama-sama melakukan suatu amal perbuatan sehingga keduanya masuk surga atau masuk neraka (riwayat Abdurrazzaq dalam tafsirnya, semua perawinya adalah rijal al-Bukhari dan Muslim, kecuali Simak bin Harb hanyalah perawi dalam Shahih Muslim).


Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan