Persaksian Ibnu Katsir Terhadap Akidah Al-Imam Asy-Syafi’i Tentang Sifat Allah
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan:
كَانَ يَقُولُ: الْقُرْآنُ كَلَامُ اللَّهِ غَيْرُ مَخْلُوقٍ، وَمَنْ قَالَ: مَخْلُوقٌ، فَهُوَ كَافِرٌ.وَقَدْ رَوَى عَنْهُ الرَّبِيعُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ رُءُوسِ أَصْحَابِهِ مَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ كَانَ يَمُرُّ بِآيَاتِ الصِّفَاتِ وَأَحَادِيثِهَا كَمَا جَاءَتْ مِنْ غَيْرِ تَكْيِيفٍ وَلَا تَشْبِيهٍ وَلَا تَعْطِيلٍ وَلَا تَحْرِيفٍ، عَلَى طَرِيقَةِ السَّلَفِ
Beliau (al-Imam asy-Syafi’i) berkata: “al-Quran adalah Kalam (ucapan) Allah bukan makhluk. Barang siapa yang menyatakan (alQuran adalah) makhluk, maka ia kafir”. arRobi’ dan (Ulama) lainnya yang lebih dari satu meriwayatkan dari beliau (pernyataan) di hadapan para muridnya yang menunjukkan bahwasanya beliau memberlakukan ayat-ayat (Quran) tentang Sifat-Sifat (Allah) dan hadits-haditsnya adalah sebagaimana adanya tanpa takyif (menggambarkan atau mempertanyakan kaifiat), tasybih (penyerupaan dengan sifat makhluk), ta’thil (menolak/ meniadakan), maupun tahrif (menyimpangkan lafadz atau maknanya), di atas jalan Salaf
al-Bidaayah wan Nihaayah (10/277)
??????
WA al I’tishom