Makna Lima Kali Susuan
Pendahuluan
Sebagian Ulama berpendapat bahwasanya penyusuan yang menyebabkan hubungan mahram adalah 5 kali susuan. Selain juga penyusuan itu dilakukan saat bayi berusia tidak lebih dari 2 tahun sebagai asupan gizi utama baginya.
Berikut ini akan disampaikan kutipan penjelasan Syaikh Bin Baz rahimahullah tentang makna 5 kali susuan. Artinya, sang bayi menyusu hingga 5 kali meski dalam satu kali duduk. Tidak harus mengenyangkan pada setiap kali penyusuannya.
Fatwa Syaikh Bin Baz
Pertanyaan:
Apakah makna 5 kali susuan yang mengenyangkan?
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:
Lima kali susuan. Tidak ada penyebutan kata “yang mengenyangkan”. Tidak ada seorang pun (dari kalangan Ulama) yang menyatakan: “mengenyangkan”.
Lima kali susuan. Meskipun tidak sampai mengenyangkan.
Jika bayi itu menyusu dan menelan air susu hingga sampai pada pencernaannya, meskipun tidak sampai kenyang, hal itu terhitung 1 kali susuan.
Jika ia mengulangi menyusu lagi di kali yang kedua, meskipun tidak sampai kenyang, terhitung 2 kali penyusuan.
Demikian. Tidak ada persyaratan harus mengenyangkan (pada setiap kali penyusuan).
Penanya:
Apakah meski hal itu dilakukan di satu kali duduk (satu majelis)?
Jawaban Syaikh:
Meskipun hal itu berlangsung dalam satu kali duduk ataupun beberapa kali duduk
Sumber:
Transkrip dalam Bahasa Arab
السؤال: ما معنى: خمس رضعات مُشبعات؟
الجواب: خمس رضعات، ما في مشبعات، ما أحد يقول: مشبعات، خمس رضعات، لكن ولو غير مشبعات، إذا رضع وابتلع اللبنَ ووصل إلى جوفه اللبنُ ولو ما شبع يُعدّ رضعةً، فإذا عاد وارتضع ثانيةً ولو ما شبع يُعدّ رضعةً ثانيةً، وهكذا، ليس من شرطها أن تكون مُشبعةً.
س: ولو في مجلسٍ واحدٍ؟
الشيخ: ولو في مجلسٍ واحدٍ، أو في مجالس
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman