Bolehkah Menjenguk Tetangga Kafir yang Sakit dan Mengiringi Jenazahnya?
Pertanyaan:
Kaum muslimin yang bertetangga dengan Nashara, apakah boleh bagi seorang muslim menjenguk seorang Nasrani yang sakit? Jika seorang Nasrani itu meninggal, apakah muslim tersebut boleh mengiringi jenazahnya? Apakah muslim yang melaksanakan hal tersebut berdosa?
Jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Janganlah ia mengiringi jenazahnya.
Adapun menjenguknya (saat sakit) hal itu tidak mengapa. Karena hal itu bisa menjadi maslahat (kebaikan) agar ia mudah menerima Islam.
Apabila orang itu mati dalam keadaan kafir, maka ia sudah pasti masuk neraka. Sehingga ia tidak boleh dishalatkan.
Wallaahu A’lam
Sumber: al-Fatawa al-Kubro libni Taimiyyah 3/5
Teks Bahasa Arab:
مَسْأَلَةٌ
عَنْ قَوْمٍ مُسْلِمِينَ مُجَاوِرِي النَّصَارَى، فَهَلْ يَجُوزُ لِلْمُسْلِمِ إذَا مَرِضَ النَّصْرَانِيُّ أَنْ يَعُودَهُ؟ وَإِذَا مَاتَ أَنْ يَتْبَعَ جِنَازَتَهُ؟ وَهَلْ عَلَى مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وِزْرٌ، أَمْ لَا؟
أَجَابَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا يَتْبَعُ جِنَازَتَهُ، وَأَمَّا عِيَادَتُهُ فَلَا بَأْسَ بِهَا. فَإِنَّهُ قَدْ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مَصْلَحَةٌ لِتَأْلِيفِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ، فَإِذَا مَاتَ كَافِرًا فَقَدْ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ: وَلِهَذَا لَا يُصَلَّى عَلَيْهِ. وَاَللَّهُ أَعْلَمُ
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman