Neraka: Sempit dan Pengap yang Sangat
Salah satu penderitaan yang berat dirasa, termasuk di dunia adalah terperangkap dalam tempat yang sempit dan pengap. Setiap orang pasti berusaha menghindar dan melepaskan diri dari posisi demikian.
Kondisi macet parah di jalanan, bahkan mobil pun mogok, AC tak berfungsi. Namun, karena sedemikian padat jalanan diisi kendaraan yang hampir tak berjarak, penumpang kendaraan bahkan tidak bisa membuka pintu dari seluruh penjuru. Situasi yang sangat mencekam bagi sebagian pihak, karena kita tidak tahu kapan itu akan berakhir. Setidaknya tidak kurang dari 12 orang meninggal akibat macet parah di Brebes dalam suasana libur Iedul Fitri pada Juli 2016.
Suasana terjebak dalam kamar mandi yang pengap dan sempit juga bukan keadaan yang diharapkan. Benar-benar mimpi buruk yang jadi kenyataan.
Sebagian berita menyebutkan adanya peristiwa perampokan di suatu rumah mewah dengan para korbannya disekap dalam kamar mandi sempit. Mayoritas korban meninggal kekurangan oksigen. Tentunya kita yang bersimpati merasakan duka dan tidak bisa membayangkan demikian besar penderitaan yang dirasakan menjelang meninggal.
Saudaraku, itu contoh penderitaan di dunia akibat siksaan terperangkap dalam ruang pengap dan sempit. Jika seorang meninggal dalam penderitaan semacam itu dalam keadaan beriman, semoga Allah mengampuninya.
Bagaimana dengan siksaan di akhirat? Jelas lebih pedih dan durasinya lebih panjang.
Seorang ahli ibadah yang bernama Yazid bin Martsad sering terlihat menangis oleh temannya.
Temannya bertanya: Mengapa aku lihat engkau sering menangis?
Yazid berkata: Jika aku diancam oleh Allah apabila aku bermaksiat akan dihukum (terkurung) di dalam kamar mandi, niscaya itu sudah suatu ancaman yang sangat berat. Lalu bagaimana ketika Allah mengancam aku akan dimasukkan ke dalam NerakaNya jika aku bermaksiat?!
(az-Zuhud karya al-Imam Ahmad, Syu’abul Iman karya al-Baihaqiy)
Siksaan di Neraka benar-benar membuat penghuninya menderita. Belum kita bicarakan beraneka jenis siksaan yang akan diterima, sekedar suasananya saja sudah menghadirkan kengerian yang tak terbandingkan. Sangat sempit, pengap, tertahan, tak leluasa bergerak.
Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَإِذَا أُلْقُوا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا (13) لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُورًا وَاحِدًا وَادْعُوا ثُبُورًا كَثِيرًا (14)
Dan jika mereka dilemparkan ke (Neraka) berupa tempat sempit dalam keadaan terbelenggu. Mereka berteriak di sana: Duhai celaka. Pada hari tersebut janganlah berteriak untuk kecelakaan yang satu saja, teriaklah kecelakaan yang banyak (tidaklah akan menambah kecuali kesengsaraan bagi kalian) (Q.S al-Furqon ayat 13-14)
Betapa menderitanya berada di tempat yang sangat sempit dalam keadaan terbelenggu! Sahabat Nabi Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu anhu menjelaskan demikian sempitnya keadaan di Neraka. Beliau menyatakan:
إِنَّ جَهَنَّمَ لَتَضِيقُ عَلَى الْكُفَّارِ كَتَضَيُّقِ الزُّجِّ عَلَى الرُّمْحِ
Sesungguhnya Jahannam benar-benar akan menyempit bagi orang-orang kafir bagaikan sempitnya az-Zujj (besi yang dipasang) pada tombak (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya)
Az-Zujj adalah benda berbahan besi yang dipasang di bagian bawah tombak sebagai penahan. Tentunya benda ini harus dipasang benar-benar pas, tidak longgar agar bisa menjalankan fungsinya. Jika sedikit saja ukurannya lebih besar dari semestinya sehingga agak longgar, ia akan terlepas dari tombak.
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa mereka terkurung dalam kobaran api yang seluruh celah tertutup rapat. Tidak sekadar tertutup rapat, bahkan juga terhalangi dengan tiang yang besar dan panjang. Tidak memungkinkan sama sekali untuk keluar. Sekedar ada hembusan angin yang menyegarkan pun tidak.
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9)
Sesungguhnya mereka di sana tertutup rapat. Dengan tiang yang panjang (Q.S al-Humazah ayat 8-9)
Dikutip dari buku “Surga yang Dirindukan, Neraka yang Ditakutkan”, Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogya